"Ris, kamu anterkan berkas ke ruangan pak Reyhan ya!"
"Saya pak?!" Eriska menunjuk dadanya.
"Lha iyo toh, memange sopo? Nenekmu?"
"Yah.. kok saya sih?!" Eriska mengeluh. Pak Bayu menurunkan kacamatanya.
"Pas masih ada Lenny, pasti dia yang bakalan saya suruh. Berhubung sekarang adanya kamu, yo wes.. Sama aja kalian berdua itu. Pokoknya yang penting berkasnya sampe dengan selamet!"
Eriska berdecak sebal. Meskipun Reyhan sekarang adalah suami sahabatnya, tetep aja urusan kerjaan gak bakalan ada nepotisme sama cowok satu itu. Mau masih ada hubungan kekeluargaan juga, bakalan dia babat habis kalau kerjaan gak sesuai kemauannya. Apalagi Eriska coba, yang juga sebelas dua belas sama Lenny? Mereka berdua pada zamannya hanyalah remah-remahan rengginang yang tak dianggap sama sekali.
Haloooo readers setia TERPAKSA KAWIN, maaf ya baru sempat up. Author juga mohon maaf banget nih, untuk bulan ini bakalan lebih jarang up meskipun weekend karena ada kegiatan lain. Tapi tenang, mudah-mudahan mulai bulan depan udah kelar urusannya dan lebih sering up ya! Happy reading semua :)