Kapitel 156: Merindukan Seseorang

"Kenapa kamu tidak mau tidur denganku? Jangan lupa kita pernah melakukannya. Jadi kamu tidak perlu jual mahal seperti itu.

Indra yang sudah memegang kenop pintu untuk keluar tiba-tiba berbalik lagi setelah mendengar hal tersebut. Dia menatap Adisty tajam dari tempatnya berdiri.

" Kita tidak pernah melakukan apa-apa. Kamu pikir aku tidak tahu itu?"

Raut wajah Adisty berubah menegang saat mendengar penuturan Indra tersebut. Apa jangan-jangan Indra sudah tahu semuanya?

Adisty lalu menggigit kuku jarinya. Dia harus mencari cara lain. Rencananya besok ia akan menemui ibu Indra dan memintanya untuk segera menyuruh Indra untuk menikahinya.

Sebelum semua terlambat. Dan sebelum Indra semakin jauh untuk dia gapai. Adisty ingin Indra segera menikahinya.

Wanita itu lalu keluar dari kamar Indra dan melihat lelakinitu sudah tidur di atas sofa. Karena kesal akhirnya Adisty kembali ke kamarnya dan membanting pintu.