Daniel tidak senang dengan sikap kakak tirinya, Richard Alexander yang dinilai olehnya bersikap seenaknya sendiri sebagai CEO baru diperusahaan Lavabra.
"Mengapa Papa memilih orang brengsek, seperti Richard untuk menjadi CEO diperusahaan ini? Padahal aku sudah bekerja keras selama lima tahun ini. Kenapa bukannya aku yang menjadi CEO?"
"Bloody Hell, aku tidak mengerti. Kenapa aku selalu di anak tirikan? Apa sebenarnya yang ada dipikiran Papa?" geram Daniel.
"Lihat saja Richard aku pasti akan menghancurkanmu," tekad pria itu dengan nada penuh kebencian.
Perlahan dan pasti, hati Sang General Manager tampan itu mulai menghitam dibakar api kebencian.
Perasaan benci dan cemburu kian menguasai hati Daniel Alexander. Pria itu menilai bahwa Sang ayah Duke Edward Alexander, telah bersikap tidak adil kepadanya.
BRAAAK!!
Daniel meninju dengan keras meja kerjanya dengan tangan kanannya, sebagai pelampiasan perasaan kesalnya.
Creation is hard, cheer me up!
Like it ? Add to library!