Kapitel 268: Penyesalan Keisya

"Pesan makanan aja atau minuman dulu."

"Traktir ga nih?"

"Traktir dong."

"Hahaha. Tapi gua ga boleh makan atau minum yang sembarangan dulu nih."

"Oh iya ya. Lu kan baru sembuh. Terus mau pesan apa dong?"

"Hmm, gua pesan jus strawberry aja deh. Jangan dingin juga tapi."

"Oke. Mba, Mba," panggil Dika kepada pelayan yang berada di Cafe itu sambil mengangkat satu tangannya.

"Iya Mas. Mau pesan apa?"

"Saya mau pesan jus strawberry dua. Yang satu dingin, yang satu jangan. Sama burger dan kentang gorengnya satu ya."

"Baik Mas. Ada lagi yang mau di tambah?"

"Itu dulu ya Mba. Makasih."

"Baik kalo gitu. Mohon di tunggu."

Pelayan itu pun kembali ke belakang untuk menyiapkan pesanan Keisya dan juga Dika. Sambil menunggu pesanan mereka datang, Dika pun langsung memulai pembicaraannya.

"Sambil nunggu pesannya datang, gua boleh tanya sama lu ga?"

"Boleh. Lu mau ngomong apa si? Jangan tegang-tegang kaya gitu apa. Gua takut tau liatnya. Ga biasanya soalnya lu kaya gitu."