Bahkan sorot matanya menjadi begitu kuat, dan ia juga tersenyum sangat bahagia.
"Ranran, syukurlah, syukurlah..." Wei Ran sangat tersentuh hingga tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Ia mengisap ingus dan merasakan air matanya mengalir tak terkendali.
Ia berjalan mendekat, memeluk Bai Ran sambil berucap dengan tercekat, "Kamu harus bahagia, mengerti? Kalian harus bahagia..."
Ia benar-benar iri dengan kebahagiaan Bai Ran.
Mungkin ia memang sedikit pengecut di awal. Karena identitasnya dan berbagai keraguannya, ia tidak pernah berani mencintai dengan sembarangan.
Tapi hari ini, setelah banyak hal yang terjadi, ia akhirnya tahu bahwa ia harus mencintai dengan berani!
"Kami pasti bahagia... Wei Ran, kamu juga harus bahagia..." Bai Ran tersenyum, dengan mata besarnya yang cerah.
Kehidupannya selama tiga tahun ini membuatnya belajar menghadapi dan mencintai dengan berani!