Tangan Quan Rui yang menyentuh perut bagian bawah Bai Ran tampak sedikit gemetar untuk pertama kalinya.
Jika sentuhannya terlalu ringan, Quan Rui takut nanti anaknya tidak merasakannya. Namun jika sentuhannya terlalu keras, ia takut akan menyakiti anaknya.
Meskipun bayi di perut Bai Ran masih belum terbentuk saat ini, belum bisa merasakan dunia luar sama sekali.
Mungkin karena merasakan kewaspadaan Quan Rui, senyuman di wajah Bai Ran menjadi lebih dalam. Ia merendahkan suaranya dan berbisik, "Jangan takut, anak kita ini sangat kuat!"
Sebelumnya Quan Rui selalu berdiri di samping Bai Ran. Ia mengatakan kepada Bai Ran bahwa selama ada dirinya, maka ia tidak perlu takut, apa pun yang terjadi.
Tapi sekarang malah terbalik.
Quan Rui tidak tahu bagaimana harus bereaksi, dan kini Bai Ran juga mengajarinya.
Begitu mendengarkan kata-kata Bai Ran, Quan Rui pun perlahan sedikit rileks, kemudian sudut alisnya terangkat.
Anak kami.