App herunterladen
99.02% Tate no Yuusha no Nariagari / Chapter 102: Chapter 14 Epilog - Masalah yang kami hadapi

Kapitel 102: Chapter 14 Epilog - Masalah yang kami hadapi

"Jadi, sepertinya para pahlawan lain sekali lagi membuktikan diri mereka sendiri tak berguna dalam pertempuran."

Setelah gelombang berakhir, kami kembali ke Cal Mira.

Para pahlawan lain sadar saat kami sampai di pulau, dan mereka dibawa ke rumah sakit untuk pemulihan.

Sejujurnya, gimana bisa mereka selemah itu hingga L'Arc dan Glass gak mau repot-repot mengurus mereka?

Betul-betul sekumpulan bajingan gak guna!

Apa mereka menganggap semua ini hanya serangkaian event dimana para player dipaksa kalah?

"Tak disangka ada kekuatan seperti itu di dunia. Kita harus mencari cara untuk mengalahkan mereka."

Sang ratu sedang memikirkan tentang kejadian saat itu dan bergumam sendiri.

"Terimakasih atas bantuan anda diakhir pertempuran. Jika anda tidak bertindak, tak ada yang tau apa yang akan terjadi."

"Sudah sewajarnya. Meski aku penasaran pada sesuatu, tuan Iwatani. Setelah Raphtalia dan Filo berada diluar jangkauan kabut rucolu, kenapa kau tidak masuk kedalam kabut?"

"Huh?"

"Aku mendengar bahwa kau tidak mabuk karena rucolu."

"Itu benar."

"Yah buah dan alkohol yang mereka produksi memiliki efek jangka pendek selain memabukan. Itu meningkatkan kekuatan sihir dan konsentrasi penggunanya. Itu mungkin akan membantumu."

"Apa?"

Apa itu artinya bahwa kalau aku bertarung didalam kabut rucolu, aku bisa mengisi sihir dan SP ku secara terus-menerus?

Glass bisa menghancurkan Shield Prison, tapi kalau aku punya SP tak terbatas, aku bisa menggunakan Iron Maiden lagi dan lagi?

Sial! Kalau aku tau itu, kami mungkin sudah menang!

"Seharusnya anda memberitahuku lebih awal."

"Sayangnya hal itu baru terpikirkan olehku."

Diposisi beliau, saat itu pasti merupakan situasi yang sangat tegang.

Dan satu-satunya caraku menyerang membutuhkan proses yang panjang. Mereka mungkin bisa menghancurkan Shield Prison sebelum aku mendapatkan kesempatan untuk menggunakannya.

Satu-satunya pilihanku adalah terus mencoba menggunakan serangan balik untuk melemahkan mereka secara perlahan.

Glass sangatlah kuat setelah mendapatkan Soul-Healing Water hingga Raphtalia ataupun Filo gak ada yang mampu mendaratkan serangan telak. Mereka tidaklah lemah. Mereka berdua bertarung sangat baik sekali sebelum Glass mendapatkan peningkatan kekuatan.

Apa yang harus kami lakukan untuk mengalahkan mereka?

Dan apa yang mereka inginkan? Dari percakapan mereka aku bisa menarik kesimpulan bahwa tujuan mereka adalah untuk membunuh para pahlawan. Tapi L'Arc gak menginginkan korban yang tak perlu. Dia cuma fokus padaku sepanjang waktu.

Apa mereka betul-betul orang jahat?

Mereka memang musuh—tapi kenapa mereka ingin membunuh para pahlawan?

Yang lebih penting lagi, siapa yang kami lawan?

Tentunya kami melawan gelombang kehancuran. Harusnya begitu.

Gelombang yang memunculkan para monster. Kami harus melindungi penduduk dan mengalahkan para monster. Sejauh itulah yang aku tau.

Namun kemudian seseorang—Glass—muncul.

Awalnya kupikir dia juga monster, monster yang lebih cerdas dan lebih mengerikan. Tapi teori itu tak lagi masuk akal sekarang.

Dan sekutunya, L'Arc dan Therese, sudah ada disini jauh sebelum gelombang datang.

Mereka pasti datang dari sisi lain.

Aku sama sekali gak kepikiran soal itu sampai sekarang, tapi apa yang terjadi di sisi lain dari retakan itu?

Apa sebenarnya gelombang kehancuran itu?

Didunia ini, mereka cuma menyebutnya sebagai gelombang kehancuran legendaris.

Tapi gimana dengan Glass dan L'Arc? Pasti ada orang disisi lain.

Aku punya banyak teori, tapi gak punya cara untuk membuktikan mana yang benar.

Teori #1

Glass dan yang lainnya mencoba menginvasi dunia ini. Para monster adalah prajurit mereka. Tapi ada kejanggalan pada teori ini. Glass dan L'Arc melawan dan mengalahkan beberapa monster. Dan itu gak menjelaskan kenapa mereka ingin membunuh para pahlawan.

Teori #2

Glass dan yang lainnya mendapat keuntungan dengan membunuh para pahlawan. Tapi gimana? Dan kenapa? Dan apa yang terjadi disisi lain retakan?

Teori #3

Fitoria mengatakan kalau para pahlawan tewas, maka dunia ini gak punya kesempatan dalam menghadapi gelombang. Apa itu yang mereka inginkan? Apa yang akan terjadi kalau gelombang menguasai dunia? Kami gak akan tau sampai kami kalah. Kalau dunia hancur maka gak ada gunanya semua ini. Mustahil mengetahuinya.

Aku gak bisa memahami apa tujuan mereka..

"Tampaknya Cal Mira masih di pertengahan event aktivasi. Apa yang akan kau lakukan?"

Sang ratu bertanya.

Ada semacam batas level sekitar level 80, dan aku merasa efesiensi leveling sudah menurun drastis saat kami melewati level 70. Itu artinya gak ada alasan untuk tetap di pulau itu lebih lama lagi, satu-satunya hal yang perlu dilakukan adalah melawan bos monster yang ada di kedalaman pulau untuk mencari item drop mereka.

Raphtalia dan Filo mendapatkan senjata yang bagus. Yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan lebih banyak material dan mencari tau apa yang bisa dilakukan pemilik toko senjata dengan material-material itu.

"Kurasa kami akan segera kembali ke Melromarc."

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mempersiapkan sebuah kapal untuk kalian kembali. Tetapi lautnya masih sangat kacau akibat gelombang, jadi butuh beberapa saat."

"Tidak apa-apa."

"Sanjunganku untukmu dan pencapaianmu tidaklah cukup, tuan Iwatani. Kami kami akan melakukan apapun untuk membantumu. Mari kita bergerak maju melawan gelombang, melawan rintangan apapun yang kita hadapi."

Itu bagus, tapi kerjasama beliau bukanlah yang jadi masalah. Aku adalah satu-satunya pahlawan yang mendapat beban paling berat.

"Yang jadi masalah adalah para pahlawan lain."

"Itu benar."

Mereka sama sekali gak membantu. Sebenarnya mereka juga gak membantu saat gelombang yang sebelumnya.

Mereka mungkin akan mengatakan bahwa mereka masih belum cukup leveling atau membuat alasan lain. Tapi kami gak memberi ruang untuk alasan.

Mereka terlalu lemah.

Aku bilang begitu bukan karena aku lebih baik dari mereka.

Mungkin masalahnya adalah mereka gak memanfaatkan semua sistem peningkatkan kekuatan mereka.

"Kurasa kita perlu mengadakan pertemuan dengan mereka lagi."

"Aku setuju. Dan lebih baik sesegera mungkin."

Sang ratu tampaknya memahami situasinya.

Sejujurnya, para pahlawan lain gak betul-betul lebih kuat daripada seorang petualang normal. Memang sih mereka memiliki akses pasa skill-skill khusus, jadi mereka memiliki kekuatan untuk serangan-serangan jangka pendek yang cepat.

Tapi itu gak sama dengan memiliki kekuatan yang sebenarnya.

Kalau para pahlawan lain bisa menjadi sekuat aku, gak mungkin kan kami kesulitan melawan Glass?

Sang ratu sudah mengatakan bahwa replika senjata yang dipakai high priest bahkan gak sampai seperempat dari kekuatan senjata legendaris milik pahlawan yang asli.

Setelah kami datang ke kepulauan itu, akhirnya aku merasa cukup kuat untuk bertahan dari serangan kuat high priest.

Itu artinya bahwa para pahlawan mampu setidaknya sekuat aku yang sekarang.

Kalau para pahlawan punya kekuatan serangan yang kuat yang setingkat dengan aku saat ini, maka mana mungkin kami kalah dari Glass?

"Ya."

Perasaan bahaya yang kurasakan saat gelombang datang masih belum hilang dariku.

Gak peduli seberapa kuatnya aku, yang bisa kulakukan cuma melindungi orang lain. Itulah batasan yang harus kuhadapi.

Kalau kau cuma bisa melindungi, maka gak mungkin bisa menang.

Kalau kami gak menemukan cara untuk menyelesaikan masalah itu, maka kami gak akan bisa selamat saat gelombang berikutnya datang.

Akhirnya aku merasa aku memahami kenapa Fitoria ingin kami berkerja sama dan menjadi lebih kuat.

Belum lagi kalau kami kehilangan seorang pahlawan, gelombangnya akan semakin sulit untuk dihadapi.

Mereka bertiga gak bisa diatur dan menjengkelkan, tapi kami harus membuat mereka menjadi lebih kuat sebagai satu kesatuan. Aku agak kuatir dengan apa yang mungkin akan mereka lakukan saat mereka semakin kuat. Tapi apapun yang terjadi, itu lebih baik daripada mati.

"Aku agak lelah sekarang. Ijinkan aku istirahat, lalu kita akan bertemu dengan para pahlawan lain besok."

"Silahkan, tuan Iwatani."

Sang ratu membungkuk dan berjalan kearah para prajurit.

Aku berbalik—Raphtalia dan Filo sedang menungguku.

"Kita selamat dari gelombang lagi, kan, tuan Naofumi?"

"Ya."

"Aku merasa aku gak banyak berguna."

"Itu gak benar."

Raphtalia dan Filo bertarung sangat baik.

Sejujurnya, sampai L'Arc menggunakan Soul-Healing Water, kami sudah hampir menang.

Menilai dari itu, Raphtalia dan Filo pasti jauh lebih kuat daripada para pahlawan lain.

Itu pasti karena skill penyesuaian pendewasaan milikku dan efek dari upacara peningkatan kelas.

"Wanita kipas itu betul-betul kuat!"

"Ya."

"Aku ingin menjadi lebih kuat biar aku bisa membantumu lebih banyak lagi, master!"

"Aku inginnya juga begitu."

Aku gak tau berapa batas kekuatan atau level untuk mereka setelah upacara peningkatan kelas, tapi mereka sudah sangat kuat. Kalau para pahlawan lain gak bisa menangani tugasnya, aku harus bergantung pada mereka berdua untuk mengurusnya.

Mereka adalah satu-satunya anggota partyku.

"Kita mungkin butuh tambahan kekuatan di pihak kita."

"Ya, kita mungkin gak bisa maju lebih jauh lagi tanpa bantuan tambahan."

Raphtalia segera memahami apa yang aku maksudkan.

Dia gak menanyakan pertanyaan tambahan yang gak perlu seperti "apa kita saja gak cukup?"

Para prajurit kerajaan bisa membantu kami, tapi kami gak bisa mengandalkan mereka untuk pertarungan penghabisan.

Kami butuh... Kami butuh bantuan lagi, seseorang yang bisa membantu kami mengalahkan Glass dan L'Arc meski para pahlawan lain gak ada.

Kami butuh anggota party lagi.

Tapi aku punya trauma pribadi yang harus ditangani juga.

Kalau kami meningkatkan ukuran party, maka aku membuka kemungkinan penghianatan lagi.

Aku tau Melty gak akan menghianati kami, jadi aku bisa percaya pada dia.

Tapi bisakah aku mengatakan hal yang sama tentang anggota party kami yang berikutnya?

Aku harus menemukan seseorang yang bisa kupercayai.

Itu sebabnya aku ingin mengundang L'Arc dan Therese untuk bergabung, tapi ternyata mereka adalah musuh.

Aku terlalu cepat mempercayai mereka. aku harus mencari seseorang yang bisa dipercaya. L'Arc dan Therese cukup bersahabat sampai-sampai aku terlena.

Mereka kuatir pada kami dan mencari kami tengah malam. Aku betul-betul ingin mempercayai mereka.

Ini susah. Situasinya gak mendukung.

Kami masih harus melawan gelombang dan melawan Glass.

"Ada apa, master?"

"Huh? Gak ada. Aku sedang berpikir kita harus istirahat."

"Ide bagus. Aku sangat capek."

"Master! Ayo ke pemandian!"

"Oh oke. Kita butuh istirahat malam ini. Besok kita akan sibuk lagi."

"Ya!"

"Yay!"

Jadi kami kembali ke kamar kami dan beristirahat, bersiap untuk esok hari.

Pertempuran berikutnya, dan gelombang selanjutnya, akan datang lagi.

Sebelum itu, kami harus menemukan cara untuk menghadapi masalah yang kami hadapi.

Kami harus jadi lebih kuat dari yang sekarang.

****


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C102
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen