Kapitel 155: Permintaan Maaf

Setelah menceritakan semua kisah balik yang aku lakukan saat itu untuk Hamzah, dia terdiam sesaat lalu menatap ke arahku.

"Iya? Kenapa?" tanyaku.

"Terima kasih atas semua perjuangan yang telah banyak kamu berikan padaku, Rein." jawabnya, "perjuangan mencari alamat hingga hujan-hujanan, apalagi perjuangan ketika berusaha menyadarkan ibu. Aku sangat berterima kasih sekali padamu. Kalau bukan karenamu, mungkin semua ini tak akan pernah terjadi."

"Hamzah, yakinlah semua yang terjadi padamu ini adalah kehendak dari Allah. Karena kalau bukan dari petunjuknya pun, mana mungkin aku bisa melakukan hal ini untukmu."

"Kenapa kamu ingin melakukan semuanya, Rein?"

"Demi sebuah pengorbanan." ujarku sekenanya.

"Pengorbanan apa?" dia keheranan.