"Kamu berdoa untuk seluruh kesehatan keluargamu. Tapi..., kenapa kamu tak berdoa untuk dirimu sendiri?"
Hamzah tersenyum lalu menunduk.
Aku turun dari kasur kemudian masuk ke kamar mandi untuk berwudu.
Setelah selesai, aku keluar lalu menghampirinya.
"Apa..., di sini ada mukena?" tanyaku.
"Oh ada." Hamzah berdiri lantas mengambilnya di lemari.
"Ini," katanya kepadaku.
"Terima kasih."
"Sama-sama." Hamzah kembali duduk lalu mengambil Al-Qur'an.
Aku dan dia berbeda tempat.
Hamzah di kursi, sementara aku di tempat dia sembahyang tadi.
Kupakai mukena itu lalu melakukan solat malam sekhusyu mungkin.
Sampai pada akhir salam, aku masih melihat Hamzah duduk di sana sembari melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Kuangkat kedua tangan, semua keluh kesah yang kami hadapi bersama, perlahan kukatakan semua pada sang Pencipta.
Berharap..., ada salah satu dari harapan kami yang terkabulkan oleh Dia.
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!