"maksud kamu??mereka punya foto Kita?"Tanya Mika terkejut. anggukan kepala Daniel membuat tubuh Mika melemah, Dan terduduk di sofa dengan frustasi. " aku ngak mau masuk penjara,,,aku tidak mau dipenjara"ucap Mika histeris.
Daniel segera merengkuh Mika kedalam pelukannya untuk menenangkan sang kekasih. Namun pelukan itu langsung dutepis oleh Mika, dan selanjutnya yang Daniel rasakan adalah dorongan dari Mika untuk menjauhkan tubuhnya. "semuanya .....salahmu, kamu yang menabraknya, aku tidak mau dipenjara, hanya kamu ,hanya kamu yang bersalah bukan aku" teriak Mika histeris
sakit hati Daniel melihat Mika. Ia tak menyangka Hal ini akan membuat Mika begitu frustasi, rasa bersalah menguasai hatinya.
"apa tuntutan mereka? apa mereka mau melaporkan Kita ke polisi?"Tanya Mika lagi. Gelengan kepala Daniel membuat Mika menghrmbuskan nafas lega. "lalu, apa tuntutan mereka?"Tanya Mika lagi.
Daniel memandang Mika Dan mengengam tangannya. "pernikahan aku Dan dia" jawaban Daniel bukan Hal yang menyenangkan untuk Mika dengar, namun jawaban itu membuat Mika lega, setidaknya dia tak akan dipenjara. "lalu, apa kamu setuju?" Tanya Mika lagi.
sekali lagi Daniel mengangguk." maaf Mika, aku melakukan ini untuk....." lagi - lagi jawaban Daniel Tak selesai karena Mika. "tidak apa - apa, yang penting aku, eh maksudnya Kita tidak dipenjara"kata Mika lagi.
jelas hati Daniel sangatlah sedih, kekasihnya Tak melayang malah justru begitu mudahnya mengatakan iya. "kamu bilang dia lumpuhkna?" Tanya Mika lagi. Dan lagi - lagi hanya anggukan kepala Daniel yang menjawab.
"berarti kalaupun kamu menikah, Kita masih bisa terus berhubungan karena wanita lumpuh itu Tak mungkin kan melarang kamu"ucap Mika semangat.
"papa juga mengatakan kalau aku menikahi dia maka, dalam jangka 1 tahun semua aset papa akan dibalik nama atas namaku...."ucap Daniel.
Mendengar perkataan Daniel sinar bahagia melintas dimata Mika.
"sayang, kamu janji kan, tetap akan mencintai aku?"tanya Mika sambil memeluk Daniel. "tentu saja"ucap Daniel mantap.
"kalau gitu, kamu janji kan sayang, setelah satu tahun kamu akan cerai dan Kita akan menikah? ya kan?"tanya sekaligus pinta Mika pada Daniel.
Daniel mengangguk mantap mengiyakan perkataan kekasihnya.
Setelah mendapat persetujuan sang kekasih Daniel segara bergegas kerumah sakit seperti kata orang tuanya. sesampainya dirumah sakit, segera Daniel mencari ruangan yang dikatakan papanya. ketika Daniel masuk, bisa dia lihat Ada orang tuanya juga keluarga Om Mario.
Daniel melangkah menuju orang tuanya. "Nah, Mira ini Daniel calon suami kamu" kata sang mama. Daniel menatap sang calon istri yang terbaring diranjang, Tak bisa Daniel pungkiri, gadis itu memang cantik, namun sayang dia lumpuh.
"Mama, bisakah tinggalkan Mira untuk berbicara berdua dulu dengan Daniel?" Tanya Mirella lemah.
awalnya tentu saja Malvin melarang namun dengan terpaksa dia keluar dengan rayuan dari sang kakak.
"maaf kenapa kamu mau menikah dengan aku?"Tanya Mirella langsung. Daniel masih terdiam ketika gadis yang terbaring dihadapannya kembali bicara. " pasti karena Alvin ya?hehe anak itu memang sangat cerdik" ucap Mirella sambil terkekeh.
"adikmu memiliki fotoku"ucap Daniel datar. "jadi dia mengancammu dengan foto?"Tanya Mirella tak percaya. "tidak juga, tapi karena adikmu menunjukkan pada semua orang kalau aku lah yang menabrakmu" ucap Daniel masih dengan nada yang datar.
"o iya....kenalin, namaku Mirella, kamu bisa panggil aku Mira seperti yang lain atau Ella juga Tak masalah"ucap Mirella. Daniel pun tersenyum dan menyambut uluran tangan Mirella."Daniel Pratama" balas Daniel."maaf ya Daniel, kedepannya aku bakal sering nyusahin kamu, karena...orang tuaku menerima lamaran orang tuaku,,hehhehe walaupun tak masuk akal" ucap Mirella lagi.
"ya...karena sebuah foto lah, Kita akan menikah" balas Daniel Dan disambut tawa keduanya.
mendengar tawa dari dalam ruangan membuat orang - orang yang menunggu diluar heran. Namun mereka tak mampu menahan senyuman dibibir mereka.