App herunterladen
36% Suamiku Bisnismen / Chapter 18: Aku Tidak Akan Memaksamu

Kapitel 18: Aku Tidak Akan Memaksamu

Redakteur: Wave Literature

Gu Xi terbangun dan menatapnya. 

Pei Qian menyentuh wajahnya dengan lembut, dan tangannya masuk ke dalam selimut...

Gu Xi tidak berani bergerak… tubuhnya menjadi kaku.

"Apakah kau takut?" Sementara tangannya sibuk berkeliaran di tubuh Gu Xi, Pei Qian memperhatikan ekspresinya.

Gu Xi menutup matanya. Ia memegang erat selimut di sampingnya.

Akhirnya, tangan Pei Qian berhenti di perutnya.

Dia menarik kembali tangannya dan berkata, "Aku tidak akan memaksamu."

Gu Xi membuka matanya dan menatapnya dengan heran.

Pei Qing tertawa. Ia berbaring di samping Gu Xi dan memeluknya. 

"Apa kau tidak mau mengenakan pakaianmu?" tanya Gu Xi dengan lembut. 

Gu Xi benar-benar tidak terbiasa dengan tubuh telanjangnya!

Pei Qian berkata sambil memegang dadanya, "Kalau kau tidak ingin melanjutkannya, jangan bicara!"

Gu Xi memejamkan mata dan berusaha tidur, tapi ia tidak bisa tidur karena tangan Pei Qian masih ada di sana...

Dia baru menyadari bahwa dirinya hanya memakai pakaian dalam.

"Apa yang kau pikirkan?" Tiba-tiba Pei Qian mencium telinganya.

"Tidak ada." Gu Xi berkata dengan gemetar. 

Pei Qian tidak berbicara dan mematikan lampu...

Ternyata benar, Pei Qian tidak menyentuhnya malam ini... Ia hanya mengajaknya makan bersama.

Tapi, kenapa dia tidak menyentuhnya?

Padahal, dia memberinya dua puluh persen saham… 

Gu Xi tidak mengerti...

Ia tertidur setelah memikirkannya. 

Pei Qian mengambil napas dalam-dalam dan turun dari tempat tidur. Dia langsung pergi ke kamar mandi. 

Sepuluh menit kemudian, ia berbaring lagi di tempat tidur. 

Tidak lama kemudian, tubuh Pei Qian mulai panas lagi. Karena kehangatan tubuhnya, Gu Xi terbenam dalam pelukannya. 

Pei Qian menyentuh rambutnya… 

Gu Xi sangat cantik… 

Dia suka kulitnya yang mulus… 

Pei Qian tiba-tiba melepaskannya...

Dia tidak suka terlalu terobsesi dengan satu hal, begitu juga dengan tubuh wanita.

Terutama... tubuh Gu Xi!

Gu Xi tidur nyenyak, mungkin karena terlalu lelah akhir-akhir ini.

Gu Xi tidak menyadari ketika Pei Qian turun. 

Pei Qian memakai jubah mandi dan berjalan ke jendela. Dia melihat keluar dan mendapati ada sebuah mobil berhenti di luar.

Ia melihat sebentar dan tersenyum. Kemudian, ia kembali ke tempat tidur. 

Keesokan harinya… 

Saat terbangun, Gu Xi merasa tidak nyaman karena tubuhnya telanjang. 

Setelah selesai mengikat dasi, Pei Qian turun ke bawah. Gu Xi pikir dia sudah pergi bekerja. Ia merasa lega dan berganti pakaian dengan santai. Setelah selesai membersihkan diri, ia pun turun ke bawah. 

Gu Xi tidak menduga, ternyata Pei Qian masih ada di meja makan. Hidangan sarapan bergaya barat yang tersaji di depannya masih belum dimakan. 

Pei Qian sedang membaca koran. Ketika melihat Gu Xi turun, ia meletakkan koran di samping. "Ayo, sarapan!"

Begitu Gu Xi duduk, dia melihat sarapan yang dihidangkan di meja... semangkuk bubur dan beberapa masakan sayuran hijau.

Dia mengerutkan keningnya, 'Mengapa sarapannya bergaya Barat dan sarapanku bergaya Cina!'

Pei Qian bisa merasakan emosi Gu Xi, kemudian dia berkata, "Kau harus menjaga lambungmu."

Gu Xi melahap sesendok bubur. "Terima kasih atas perhatian Anda."

Gu Xi makan dengan sangat lambat karena makanannya masih panas. Dahinya berkeringat, dan wajahnya memerah. Saat ini, dia tampak sangat cantik!

Pei Qian terus menatapnya. 

Setelah selesai sarapan, dia bangkit berdiri. Song Yazhan datang dan menyapa Gu Xi, "Nona Gu."

Pei Qian mengambil tas kerjanya. Setelah berjalan beberapa langkah, ia berhenti, lalu berbalik dan berkata, "Aku akan mengantarmu."

Gu Xi menggelengkan kepalanya tanpa berpikir, "Aku bawa mobil sendiri."

Pei Qian tersenyum, "Tadi malam, aku mengirim mobilmu ke salon mobil." 

Gu Xi terdiam.

"Sore nanti, aku akan mengirimnya ke tempat parkir perusahaanmu." Pei Qian tersenyum dan berdiri di dekat pintu, seolah sedang menunggunya.

Di sini jauh dari pusat kota, jadi susah untuk memanggil taksi.

Gu Xi ragu sebentar, lalu mengambil tas dan mengikutinya.

Setelah masuk ke dalam mobil, dia melihat ke luar jendela...

Song Yazhan, yang mengemudi di depan, tersenyum kecil. 'Setelah bersama selama dua malam ini, sepertinya hubungan mereka semakin dekat!' 

Gerbang pintu perlahan terbuka, dan mobil mereka melaju ke arah luar.

Jendelanya terbuka, jadi Gu Xi dapat melihat mobil sport berwarna putih diparkir di luar pintu. Mobil itu tidak terlihat asing.

Qin Mo duduk di dalam mobil tersebut. 

Begitu melihat wajah Gu Xi, Qin Mo langsung turun dari mobil.

"Presiden, haruskah saya berhenti?" tanya Song Yazhan. 

"Tidak perlu!" Pei Qian menekan tombol jendela untuk menutupi jendela mobil. 

Mobil tersebut melaju melewati Qin Mo. 

Qin Mo mengejar sebentar. Kemudian, dia masuk ke mobilnya dan menginjak pedal gas. 

Pei Qian menatap wajah Gu Xi, yang tak berekspresi. "Kenapa? Kau tidak rela?"

Sekarang, Gu Xi tahu mengapa Pei Qian membawa mobilnya ke salon mobil dan mau mengantarnya ke perusahaan...

Dia menoleh dan menatap Pei Qian, "Aku sangat penasaran, sebenarnya targetmu itu aku... atau Qin Mo?!"


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C18
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen