Lisa keluar dari gedung pusat perbelanjaan dengan hati yang berapi - api. Tidak ia duga wanita iblis yang dahulu pernah menyakitinya itu hadir dalam hidupnya lagi setelah sekian lama tidak bertemu.
Ia berjalan dengan langkah yang terburu dan memaki - maki sepanjang perjalanan. "Dasar Clara brengsek! Mana pake pamer - pamerin anaknya lagi. Buat apa gitu loh?"
Berjalan dan berjalan tanpa arah. Lisa sampai tenggelam dalam pikirannya sampai - sampai ia tidak tahu harus melakukan apa. Ia juga tidak ingin pulang dengan perasaan sakit dan marah yang bercampur aduk itu.
Wanita itu menghentikan langkahnya. Ia menemukan sebuah kursi taman di pinggir trotoar kemudian menghampirinya.
Ia duduk sambil menyilangkan kaki. Angin malam itu sangat dingin menusuk. Pakaian kantornya tidak dapat melindungi kulit tipisnya dari hujaman angin malam itu. Lisa menyilangkan kedua lengannya seraya menghangatkan diri.