Lisa tidak menggubris perkataan tajam dan menyakitkan Karina. Ia membantu Vira duduk di teras sambil menyeka darah yang mengalir di dahinya.
"Astaga Vira, darahmu banyak banget! Kamu nggak apa - apa kan?"
"Aduh kak sakit, aduh darah kak, kak Lisa… Vira bakal mati kehabisan darah nggak?"
"Berhenti bicara seperti itu! Kak Lisa ambilin perban sama obat ya?" Lisa masuk ke dalam rumah dan mencari kotak obat di ruang tamu yang berantakan akibat serangan pasukan nasi bungkus.
Ia tidak dapat menemukan kotak putih dengan lambang palang merah di ruang tamu.
"Pasti ada di sekitar sini," ucap Lisa sembari menyisiri ruangan yang berantakan itu. Akhirnya wanita itu menemukan perban di dekat jendela.
"Vir maaf cuma ini yang bisa kutemukan di dalam!" Lisa menghampiri Vira kemudian membantu gadis itu membalut lukanya dengan perban.
Pasukan nasi bungkus itu mulai keluar dari rumah Vira. Semua barang - barang Vira hancur dan berantakan!