Kapitel 115: Hantu malam

Saat Rizal mengejar ke pintu masuk gua, bayangan hitam itu menghilang tanpa jejak.

Bukankah ini adalah pulau terpencil yang tidak berpenghuni? Bagaimana bisa ada gerakan seperti itu?

Apakah bayangan barusan adalah manusia atau sesuatu yang lain?

Rizal tidak berani mengejar terlalu jauh, karena takut dia akan terjebak dalam rencana menjauhkan harimau dari gunung.

Rizal melihat sekeliling dengan waspada, tetapi dia tidak menemukan apa pun.

Kembali ke tempat mereka tidur, Rizal tidak mengatakan apapun. Keduanya tidur sangat nyenyak, dan Rizal benar-benar mengantuk. Dia menutup matanya dan terus bermeditasi dan istirahat, tetapi tubuh dan pikirannya terjaga sepenuhnya.

Tapi sampai subuh, tidak terjadi apa-apa.

Keesokan paginya, ketiga orang itu duduk di sekitar api, makan buah, dan kemudian berharap pada hari-hari berikutnya.