Saat ini, dirinya sudah sampai di depan pintu. Dan suara bel masih terdengar. Sekarang ini, suara belnya terdengar sangat jelas. Hal itu sukses membuat Karina harus menutup telinganya.
Terbukalah pintu.
Tampak sosok yang tersenyum lebar bak tak bersalah sama sekali. Karina begitu shock dengan kehadiran orang itu. Orang itu terlihat membawa dua kantong kresek putih yang Karina yakini adalah sebuah makanan. Namun, untuk apa? Tidak mungkinkan untuk dirinya?
"Kamu siapa?" tanya Karina keheranan. Pasalnya ia memang tak merasa mengenal sosok pria yang mempunyai kepala kecil dan senyum yang cukup menawan. Cukup untuk meluluhkan hati para gadis. Tapi, hal itu tentunya tidak akan berlaku untuk dirinya. Karina jelas bukanlah orang yang mudah tertarik kepada lawan jenis dengan embel-embel pandangan pertama.