Kapitel 2: Pertama
Hari ini pengumuman kelulusan SMP,ternyata aku adalah siswa terbaik lulusan tahun ini,tak ingin menyianyiakn kesempatan ayahku mencari daftar nama Sekolah Menengah keatas terbaik didaerah ku untuk mendaftarkan ku,sampai pada malam itu adik ayahku tiba2 menelfon sebut saja namanya tante novi iya mengucpkan selamat padaku atas peraihan kelulusan terbaik tahun ini,selesai menelfon tiba2 ayah memanggilku keruang tengah
"tan,tadi tante ngucapin selamat ke kamu nih,tante nawarin kalo kamu jadi mau masuk ke SMA bina karya kamu bisa tinggal ditempatnya sekalian nemanin si novi"ya novi adalah nama anak tanteku,tanteku hanya mempunyai 1 anak yg usianya dibawahku 4 tahun
setelah selesai berbicara ibuku lgsg menjawab perkataan ayahku "kenapa tania ga dimasukin ke asrama aja yah,takutnya nnti tania bikin hal disana kan bisa bikin hubungan persaudaraan kita hancur"
aku hanya memandang ayah dan ibuku yg sedang beradu argumen,aku tak memihak pada siapapun,pada ayah atau pun ibuku,jika mereka memasukan ku ke asrama aku juga tidak keberatan,dan jika mereka ingin aku tinggal bersama adik kandung ayahku,aku juga tidak keberatan karna sejauh ini aku mengenal tante novi adalah orang yang baik,ayahku tetap saja berkeras memihak agar aku mau memilih tinggal bersama adiknya agar dia bisa lebih ketat menjagaku,akhirnya aku menyetujui tinggal bersama tante novi dan saat aku akan berangkat kerumah tante novi ayahku mencarikan ku teman untuk tinggal dsna kebetulan tanteku juga minta tolong ayah untuk nyariin dia art,Akhirnya ayah dan ibu mengantarku kerumah tante jaraknya lumayan jauh sekitar 4 jam dari rumahku,disitu juga ada Art yg tadi ayahku carikan untuk tanteku,namanya diana usianya lebih muda berapa bulan dariku,diani putus sekolah karna orangtuanya tidak mampu
setibanya dirumah tante,ayah dan ibu menitipku kepada tante tetapi ibu dan ayah tidak bisa menginap karna besok ayah akan ada rapat dikantornya,dan adik kembarku juga tidak ikut bersama kami,adikku dijaga oleh babysiter yg sudah lama bekerja dengan kami,ayah dan ibuku pun berpamitan pulang kepada tante dan om ku,ibu memelukku dan berbisik jika ada sesuatu atau kamu merasa tidak nyaman segera hubungi ibu,aku hanya diam dan membalas pelukan ibuku meski aku tidak mengerti apa yang ibu ucapkan dan mengapa ibu berkata begitu
Wöchentlicher Energiestatus
-- Power-
Rangliste 
-- Power-
Stein