Sejujurnya memang tanpa bisa ditahan, hati Honey langsung terasa aneh ketika Night kembali menyebut nama Putri Eliana saat sedang bersamanya. Apalagi karena semua itu seperti terjadi dengan refleks, di mana keluar begitu saja di tengah-tengah pembicaraan.
"O-Oh, maafkan aku, Nona Honey…."
Night sendiri dengan cepat menyadari kesalahannya. Mahluk itu memasang wajah tak enak pada Honey.
"Aku benar-benar tak bermaksud membuatmu marah."
Namun Honey mencoba untuk lebih mengerti. Dia tersenyum pada pria itu. "Ya. Aku tahu. Lagipula memang tak semudah itu untuk menghapus seseorang yang spesial di hatimu. Empat ratus tahun mungkin memang telah berlalu, namun bagimu itu mungkin barulah kemarin karena kau baru bangun dari sebuah tidur yang panjang. Kita pelan-pelan saja."
Karena memang mulai menyukai Honey bukan berarti harus melupakan Putri Eliana sepenuhnya, kan? Honey mengerti betapa besarnya arti wanita itu bagi Night. Hal yang membuatnya dilibatkan di sini.