"Dimana Night? Bagaimana keadaannya?"
Honey tak bisa menahan kecemasannya. Membuatnya langsung menitikkan air mata dengan sedih.
"Honey kau kenapa sih? Tolong jangan bikin kita panik kayak seperti ini," kata Hana.
Shaena dan Hana mulai lebih khawatir melihat keanehan sikap dari sahabat mereka itu. Keduanya bahkan mulai ikut turun tangan sambil membantu menghapus air mata yang terus mengalir membasahi kedua pipi gadis itu.
"Apa? Kenapa kau menangis?" tanya Shaena ikut sedih.
"Night itu siapa? Apa kau mengenal pria yang menjahatimu? Pertemukan mereka dengan kami, karena kami akan memberi pelajaran padanya. Sebab tak akan kami biarkan ada yang menjahati teman kami seperti ini."
Ini semua juga mulai membuat Honey frustasi. Dia ingin meneriakannya, mengatakan kepada kedua sahabatnya tentang kejadian maha dahsyat yang terjadi di kota ini sebelumnya. Tentang bagaimana kota luluh lantak, tentang bagaimana para vampir saling bertarung dan bertumpah darah.