"Tapi bagaimana keadaan Gavin? Apa dia sudah baik-baik saja? Cederanya parah tidak?"
Hana bertanya pada Honey di tengah makan siang mereka saat ini. Mengingat tadi mereka belum terlalu sempat membahasnya karena memilih sesegera mungkin ke restoran ini. Karena perut mereka benar-benar sudah tak bisa mentoleransi keterlambatan waktu sedikit saja.
"Tidak terlalu parah. Namun cukup menghambat juga. Yang jelas aku bakal mendampinginya selama dia bekerja, sehingga tidak terlalu sulit baginya sampai keadaannya membaik," sahut Honey sambil menyesap jus melon pesanannya.
"Kenapa?" Shaena tiba-tiba bertanya. Tatapan mata dan nada bicaranya terdengar sangat menggoda. "Kenapa begitu?"
"Kenapa begitu apa maksudmu? Tentu saja karena dia teman kita," kata Honey polos benar-benar belum paham arah pembicaraan gadis itu.