Kapitel 209: tak terduga

"i-itu, dengar-"

"jika sekarang membenci, berarti dulu pernah mencintai. Begitu kan Lita Arsyila?" ujar Elanda yang kini sudah bisa duduk, namun masih meringis

"FUCK! SHUT UP YOUR DIRTY MOUTH!"

"semakin dalam rasa bencimu, semakin menunjukkan seberapa dalam cintamu Lita Arsyila. Jadi jangan terlalu membenciku . By the way, apakah kalian masih melaksanakan adat di mana ada tetangga baru kalian akan berbagi makanan? Jika ya, besok antarkan makanan padaku. Kamarku tepat disamping kamar kalian " ujar Elanda dengan senyum angkuhnya lalu berjalan dengan terseok keluar apartemennya.

"A-apa maksud bajingan itu?!" tanya Lita mengerutkan alisnya

"dia tinggal disamping apartemen kita Lit" jawab Tantri tercicit

"A-APA?!!!"