App herunterladen
60.51% sistem the gamer / Chapter 561: Bab 79 jangan di tahan lagi

Kapitel 561: Bab 79 jangan di tahan lagi

3 bulan sejak di mulainya pelatihan Aya, aku melihat Aya yg berbaring di tanah dengan mata terpejam akibat kehabisan semua kekuatan fisiknya, tentu saja dalam istilah medis disebut pingsan. melihat ini aku segera mengangkat tubuh Aya dan membawanya masuk ke rumahnya dan membaringkannya di tempat tidur. lalu aku duduk di sebelahnya sambil merapikan rambut Aya.

"aku tidak mengerti kenapa kamu selalu pingsan jika kehabisan kekuatan fisik mu"

"padahal ramuan obat yg aku berikan semestinya cukup untuk memperkuat fisik mu" lalu perlahan aku mencium kening Aya dengan lembut dan mulai bercerita lagi.

"sebenarnya tidak ada lagi yg bisa ku ajarkan, kamu belajar lebih cepat dari varay si cemberut itu"

"kamu tahu, dia butuh satu tahun untuk menguasai semuanya, entah dia sengaja bodoh atau apa."

"tapi aku masih ingat saat dia menangis sambil memohon agar aku tidak meninggalkannya dan terus ingin berlatih dengan ku"

"padahal aku sudah memberitahunya bahwa wajah di balik topeng ku sangat jelek, tapi dia tetap bersikeras."

"bagaimana jika dia tahu bahwa wajah ku sangat tampan, mungkin dia akan mengancam bunuh diri agar aku tidak meninggalkannya. he he he"

"sayangnya dia memiliki tanggung jawab yg harus dia emban, sama seperti mu."

"segera benua ini akan menjadi kacau dan kalian para lance memiliki tanggung jawab yg besar."

"ego, keserakahan dan penghianatan akan mewarnai nasib kalian"

"musuh kalian bukan hanya dari luar tapi dari dalam" lalu aku mulai membelai pipi Aya dan perlahan menyentuh bibir manisnya dengan jari ku.

"kamu sangat cantik, wajahmu seperti seorang ibu rumah tangga yg penuh kasih. aku sangat ingin menjadikan mu istri ku."

"jika aku melakukan itu, maka nasib benua ini akan dalam bahaya."

"tapi yakinlah Aya, aku tidak akan membiarkan mu mati. suatu hari nanti, aku akan menjemputmu dan menjadikanmu salah satu istriku. bahkan jika kamu menolak, he he he lebih baik jangan lakukan itu." tiba tiba tanganku yg membelai wajah Aya langsung di cengkram erat oleh tangan Aya dan dia perlahan membuka matanya. lalu kami berdua saling memandang satu sama lain sampai aku berkata dengan canggung. "jangan bilang selama ini kamu hanya berpura pura pingsan"

aku melihat Aya tersenyum lembut pada ku yg membuatku sedikit merinding. tapi tangan kanan Aya tiba tiba merobek pakaiannya hingga memperlihatkan dada montoknya. "aku tahu selama ini kamu pasti menahan diri, jadi sekarang jangan menahan diri lagi. toh suatu saat kamu juga akan menjadikanku sebagai istri mu. tidak ada bedanya melakukannya sekarang atau nanti." lalu Aya menarik ku kedalam pelukannya dan dia berbisik di telingaku. "bukan kah masih ada tiga bulan, kamu bisa melatihku menjadi istri yg penuh kasih seperti yg kamu katakan. tapi kamu harus melepaskan topeng itu, aku berjanji akan merahasiakan identitas mu"

mendengar ini aku langsung menonaktifkan topeng hologram ku dan wajah tampan ku langsung terlihat yg membuat mata Aya berbinar sesaat sebelum kembali normal. "ehem, aku akui kamu lumayan tampan, sesuai dengan tipe ku. jadi aku tidak keberatan menjadi istrimu mmmmm" tanpa basa basi aku langsung mencium bibinya dan dengan cepat membuka celana nya. Aya juga dengan penuh semangat mulai melucuti seluruh pakaianku dan pertarungan yg menggebu-gebu pun berlangsung dengan meriah.

di pagi harinya, aku membawa Aya ke rumah di atas tebing untuk bertemu alea dan angela. "sister Aya, akhirnya kamu tertipu oleh sayang ku, maksudku jatuh cinta oleh sayang ku." alea segara menarik lengan Aya yg masih terkejut melihat alea yg ada disini. "alea, aku kira kamu di tangkap oleh pedagang budak. sejak kamu menolak menjadi lance, aku tidak pernah melihat mu lagi." alea memberi Aya senyum cerianya seperti biasa sambil berkata penuh semangat. "aku sudah di tangkap oleh pedagang cinta dan akhirnya aku di beli oleh Victor dengan harga cinta yg sangat mahal, jadi disinilah aku sekarang menjadi budak cinta nya." Aya langsung melongo mendengar perkataan alea dan dia menatapku untuk meminta penjelasan. tentu saja aku pura pura tidak melihatnya dan segera duduk di sebelah Angela sambil menyandarkan kepalaku di bahunya. "apa kamu lelah bermain seharian." dengan sombong aku menjawab. "mana mungkin, aku bisa bermain dengan kalian bertiga sampai kalian pingsan"

tapi Angela segera menarik lengan ku dan membawaku kedalam kamar. "bagaimana jika kamu membuktikan ya sendiri." lalu Angela menoleh ke alea dan Aya. "lebih baik kalian juga ikut, mari kita buktikan kata kata Victor. jangan biarkan dia terlalu sombong." mendengar itu alea dan Aya saling memandang, lalu alea menundukkan kepalanya dengan expresi malu sambil mendorong Aya untuk maju duluan. "itu aku belum terbiasa dengan hal hal mesum, lance Aya bisa duluan saja. aku akan menyusul." Aya dengan pasrah mengikuti Angela ke dalam kamar dan setelah beberapa puluh menit desahan demi desahan mulai terdengar.

tidak butuh waktu seminggu untuk bermain dengan mereka bertiga, karena saat sore hari mereka bertiga sudah terkapar tak berdaya dengan kedua lubang bagian bawah mereka mengeluarkan cairan putih susu. setelah membersihkan tubuh mereka dengan sihir pemurnian, aku menutup tubuh mereka dengan selimut dan segera keluar dari kamar.

tapi saat keluar dari kamar aku melihat ibu ku yg tiba tiba muncul dengan expresi sedih di wajahnya. "Bu apa yg terjadi." aku segera memeluk ibu ku dan membelai rambutnya dengan lembut, ibu ku juga memelukku dengan erat sambil berkata dengan sedih. "ibu hanya sedikit bertengkar dengan Reynold" mendengar ini aku langsung mengangkat tubuh ibuku dengan kedua tanganku. "lebih baik ibu berendam air panas agar lebih tenang." melihat ibuku menganggu aku langsung membawanya ke pemandian air panas.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C561
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen