Kapitel 47: Teman Baru

"Kalau kamu baru pindah, emangnya selama ini kamu tinggal di mana?" tanya Andi memulai percakapan.

"Aku tinggal di rumah asli ku sama papa," jawab Putri.

"Rumah asli?" tanya Andi lagi.

"Iya, rumah masa kecilku."

Andi hanya ber-O panjang mendengar jawaban Putri. Di matanya, seperti tidak ada ketertarikan atas kehidupan Putri.

"Jadi, kamu ke sini cuma mau nanya itu aja?" tanya Putri heran.

"Boleh aku minum dulu?" tanya Andi lagi seraya mengambil secangkir teh yang disajikan Putri.

Gelagatnya berbeda. Ia tak santai seperti biasanya. Hal itu membuat Putri keheranan. Apa yang sebenarnya mau dia lakukan di sini?

"Kamu kenapa, sih?"

Putri mengerutkan dahinya sambil memiringkan kepala melihat Andi yang terus menunduk dan gelisah.

Glek ….

Andi menelan saliva dan mendengus dengan nafas berat.

"Aku boleh minta tolong nggak, Put?"

"Iya, apaan?" tanya Putri lagi.