Arif pulang ke rumah dengan perasaan yang hampa karena permintaan maafnya ditolak oleh Rani. Namun, ia juga merasa bersyukur bisa melihat anak dan mantan istrinya itu dalam keadaan baik-baik saja. Meskipun begitu, ingin sekali ia berhubungan baik seperti dulu dengan mereka.
Ia terduduk lemas di sofa ruang tamu. Baju yang Arif kenakan sudah basah penuh dengan keringat. Sedari tadi, ia terus berjalan kaki untuk bisa menemukan Rani. Dan, alhasil ia menemukan tempat kediamannya.
Namun, sayang sekali Arif masih saja gagal untuk bisa meminta maaf pada Rani. Ia sudah minta maaf pada Dika dan pria itu mau memaafkan kesalahannya.
"Apakah kesalahanku emang benar-benar gak bisa kamu maafin lagi, Ran?"
Arif hanya ingin maaf saja dari Rani dan itu sudah cukup membuat hatinya lega. Sekarang ia malah semakin kepikiran dengan wanita itu.
"Apakah aku harus bersabar untuk nunggu maaf dari kamu, Ran?"