Namaku AGATHA. Lebih tepatnya Aghata Gracellia.
Aku adalah murid pindahan kelas 11 IPA. Dan hari ini adalah hari pertama ku sekolah di SMAN 70. Aku akan memulai kehidupan ku di sekolah ini dari awal lagi. Aku yang harus menyesuaikan hidup ku dengan lingkungan baru ku dan kembali mencari teman baru, atau mungkin tak perlu memiliki teman lagi? Entahlah ini masih rumit untukku. Masalah memiliki teman atau tidaknya bisa kupikirkan nanti. Yang jadi masalahku saat ini adalah bagaimana caraku melewati hari ini dengan baik? Dan bagaimana caraku agar dapat menyesuaikan diriku di lingkungan baru ini.
Baiklah aku akan menyelesaikan hari ini dengan cepat. Aku hanya tinggal melangkah masuk kedalam lalu mencari kelasku, ah tidak sebaiknya aku ke ruang guru dulu untuk bertemu wali kelasku dan memperkenalkan diri.
"Ayolah Agathaa, jangan hanya berdiam diri di depan gerbang dan menatap gedung sekolah ini. Ayo Agatha lo pasti bisa! Sekolah ini gak buruk buruk amat, sekolah ini mash sesuai lah sama standar lo. Ayoo Agatha lo pasti bisa!" batin ku.
"eh! Lo yang disana! Ngapain diem aja disana? Masuk!" Seorang siswa laki-laki berpostur tubuh tinggi yang lumayan tampan meneriaki ku dari depan pos penjaga. Yang sepertinya dia adalah anggota Osis yang sedang bertugas memeriksa kerapihan siswa.
Aku hanya mengangguk dan dengan cepat melangkah masuk kedalam. Namun, salah satu anggota Osis tersebut menghentikan ku. Memang aku sadar sejak awal aku turun dari mobil ku ia memperhatikanku. Aku berfikir apa ada yang salah dengan pakaian ku? Tapi sepertinya tidak, seragam yang ku pakai sama seperti siswa lainnya.
"eh, tunggu. Lo murid baru ya?" tanya siswa laki-laki tersebut. Aku hanya mengangguk pelan.
"Dari SMA Internasional Jakarta?" tanyanya lagi. Dan lagi lagi aku hanya mengangguk.
"lo itu masih murid sana atau murid sini?" tanyanya. Dan aku gak ngerti apa maksud dia.
"Maksudnya?" kali ini aku mulai gak sabaran dan buka suara.
"Liat tuh dasi lo. Masih pake nama Sekolah sana. "
Aku reflek menarik dasi ku, dan ternyata benar aku salah pakai dasi. Ah sial! Bisa bisanya aku memiliki awal seperti ini. Hari ini gak akan bisa perfect lagi, karena udah punya kecacatan di awal memulainya. Astagaaa!
"sini gue periksa tas lo. Karena lo orang baru, jadi gue harus menerapkan kedisiplinan sekolah ini sama lo biar lo tau apa aja yang boleh dan gak boleh di sekolah ini." Ujarnya mengambil tasku.
Dan memang hari ini aku sangat cerdas tidak membawa apapun selain buku pelajaran karena aku ingin terliahat seperti murid baik baik di awal sekolah. Aku bahkan tau sekolah ini tidak mengizinkan siswi nya memakai riasan atau membawa riasan bahkan dilarang untuk mewarnai rambut dan yang lebih penting adalah harus memakai pakaian lengkap serta kaos kaki yang harus selutut dengan sepatu berwarna hitam. Tidak seperti sekolah lama ku yang bisa bebas membawa apapun, dan hal yang paling siswi sukai adalah kita di perbolehkan memakai atau membawa riasan bahkan boleh mewarnai rambut kita asal tidak membuat masalah di sekolah kita masih bisa aman.
Tapi tidak dengan sekolah ini, sekolah ini pastinya penuh dengan peraturan yang harus di patuhi, jika melanggarnya kita akan kena hukuman dan paling fatal bisa di keluarkan dari sekolah. Maka dari itu hari ini akan menjadi murid baik baik agar terkesan baik.
"oke. Lu aman hari ini, karna cuma satu kesalahan yaitu salah dasi. Jadi gue biarin lolos, lumayan lah untuk ukuran murid baru lo bisa di anggap murid baik baik." Ujarnya. Yash! Gue aman.
"hm thanks." Aku meraih tas ku hendak pergi dengan cepat dari sana, dan secepatnya ke ruang guru.
"eh, eh, tunggu!" lagi lagi dia mencegahku. Aishh! Sekarang apalagi astagaaa!
"lo mau ke ruang guru kan? Bareng gue aja, gue juga mau kesana. Terus nanti gue anter lo ke koperasi buat beli dasi. Lo gak bisa seharian pake dasi sekolah lama lo, nanti bakal banyak temen kelas lo yang nanya aneh aneh. Gue tau cewek kaya lo itu pasti paling gak suka di tanya soal sekolah lama nya. Apalagi dari sekolah Internasioal yang terbilang sangat keren dikalangan kita" Dia melangkah lebih dulu di depan ku. Seolah olah memimpin tour sekolah. Aku hanya mengikutinya dari belakang dan memilih lebih banyak diam.
***
Dan kami pun sampai di depan ruang guru. Tanpa ragu aku langsung masuk kedalam mencari wali kelas 11 IPA-2. Aku melihatnya di meja barisan 2 dari pintu, disana tertera nametag WALI KELAS 11 IPA-2. IBU KESHA TIANINGRUM S.Pd begitu tertulis nya. Aku langsung menghampirinya memberitahu kalau aku murid pindahan dan mengecek semua data ku, dan entahlah dengan anggota Osis itu entah kemana dia perginya sepertinya tadi dia menaruh berkas berkas di satu meja tapi setelah itu menghilang begitu saja.
"Nama mu Aghata Gracellia?" Tanya bu Kesha.
"iya bu, panggilan saya Agatha." Jawab ku penuh senyum ramah.
"baiklah, kalau begitu selamat bergabung di kela kami. Kamu bisa langsung masuk ke kelas karena sebentar lagi kelas akan di mulai. Nanti ibu akan menyusul."
"baik bu. Terima kasih." Aku berpamitan lalu menuju pintu keluar ruang guru tersebut.
Saat aku keluar dari ruangan tersebut, tidak jauh dari pintu ternyata si anggota Osis itu masih berdiri disana. Mungkin menunggu ku karena telah berjanji mengantarku ke koperasi untuk membeli dasi.
"udah selesai urusan sama bu Kesha nya?" eh dia tau kalo aku tadi ke meja nya bu Kesha?
"jadi lo kelas 11 IPA-2? wahh kebetulan yang gak di duga haha" aku hanya menatapnya bingung.
"kenalin gue Kenzo Azrinata, panggil aja gue Ken. Gue juga kelas 11 IPA-2, karena kita sekelas jadi lo harus kenal gue." Ken mengulurkan tangannya. Aku membalasnya dengan ramah, lagi pula apa salahnya berkenalan dengan teman sekelas. Aku gak akan jadi murid sok sombong yang gak mau kenalan sama teman sekelasnya.
"gue Agatha."
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak
motivasi!
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius