Kapitel 225: TAMU SPESIAL

Seketika, wanita itu pun tersenyum lembut dan mengangguk pelan dari Belitung ke terucap ucapan terima kasih yang sangat indah dan nyaris tidak terdengar oleh marun Namun karena Maria memiliki pendengaran yang begitu tajam didukung dengan suasana ruangan tersebut begitu sunyi akhirnya ia pun bisa mendengarkannya.

"Mbak silakan untuk berkonsultasi anda ikut masuk ke dalam ruangan beliau," ujar Maria dengan santun.

"Iya, terima kasih ya Mbak," ujar arsila dengan ada yang ramah dan juga lemah lembut. Sampai-sampai Maria berpikir seandainya saja Fatimah bisa bersikap sebaik gadis itu pasti juga dia akan menyambutnya dengan baik.