Kapitel 145: SETIA ITU MAHAL

"Waaaah, masa? Aku suka tantara. Besok, kalau aku sudah besar, aku juga ingin jadi tantara."

"Iya, kalau kamu tidak percaya, kamu boleh datang main ke rumahku. Aku kasih lihat seragam abiku, dan juga senapannya yang sangat panjang dan berat. Aku saja tak kuat," ujar seorang bocah berkulit putih dengan rambut lebat dan bulu mata yang lentik dan mata yang lebar bening dan manik berwarna hitam pekat khas orang asia.

"Iya, Lutfi. Aku mau kapan-kapan maen ke rumah kamu, ya?"

"Iya, Lutfi, aku juga, ya?" ujar anak-anak RA teman Lutfi begitu antusias dan ingin sekali mereka datang main ke rumah Lutfi.

Arsyla dan Rayan tersenyum memandang sang buah hati yang begitu bangga dengan profesi sang ayah. Menceritakan semuanya pada teman-temannya apapun yang dia ketahui tentang TNI tanpa terlewatkan.

"Bi... Lutfi memiliki daya tangkap dan daya ingat yang sangat kuat," ujar Arsyla.