Kapitel 114: FATIH

"Dek, percaya deh sama mas. Nanti, semakin bertambah usia anak kita, dia minum asinya akan semakin kuat. Jadi, kamu jangan pernah takut gemuk. Kebanyak, Wanita yang sedang menyusui itu badannya kurus, karena habis dihisap sama anaknya. Sudahlah, jangan berfikiran yang macem-macem dan aneh-aneh. Kasihan Lutfi dia bisa merasakan yang dirasakan oleh uminya. Jadi, jangan bsrrsedih lagi, ya? harus tetap bahagia apapun yang terjadi. Agar, putra kita juga selalu gembida dan dapat bekembang dengan baik."

"Iya, Mas," jawab Arsyla sambil tersenyum.

Suapan terakhir, demi apapun Arsyla menolak karena, dia memang sudah benar-benar sangat kenyang. Bukan lagi pura-pura seperti tadi. Jadi, akhirnya, Rayan yang memakannya. Dia bisa melihat, seperti apa saat istrinya berbohong, dan juga tidak.

"Riiiing…. Riiiing riiing!"

"Siapa kira-kira jam segini telfon?" gumam Arsyla.