Kapitel 41: Bahaya yang mengancam

Suasana hening menyelimuti ketujuh orang yang biasanya akan selalu berisik saat bersama itu. Mereka semua terdiam ketika lagi-lagi merasa terkejut di pagi itu saat mendengar ucapan dari teman mereka mengenai ritual yang telah mereka lakukan malam tadi.

"Apa maksud lu, Dict? Kita ngelakuin hal apa?" Tanya Icha yang sekarang mencondongkan tubuhnya ke depan agar lebih dekat dengan Predict yang ada di samping kanannya.

"Kita semua kan dengerin apa kata lu, masa ada yang salah sih?!" Dhani merasa keberatan pun mulai emosi, ia merasa seperti itu karena ada ketakutan di dalam dirinya saat mendengar Predict yang terlihat ketakutan juga. Karena dari awal mereka merencanakan ini Dhani adalah orang yang paling sulit untuk mengambil keputusan andil dalam ritual tersebut.