Kapitel 56: Mulut Daneo

     "Gila kali lo yah? Ya mana mungkin lah Fauzan berani segila itu," sentak Satria yang jelas saja tidak percaya dengan yang Daneo katakan. 

    Dengan cepat Daneo menutup mulut pria itu yang bicara terlalu keras. Mereka ini sedang ada di dalam kelas, jangan sampai orang lain mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Bisa panjang urusannya. 

    "Ah elah biasanya juga lo yang paling diem, kenapa jadi pake teriak-teriak segala sih?"

   "Gak ada yang teriak. Lo aja yang berlebihan. Gue cuma tanya kok," balas Satria jelas saja membela diri. 

    Daneo berdecak mendengarnya. Sudahlah tidak ada untungnya juga berdebat dengan Satria akan hal ini. Ujungnya tidak akan ada yang mau menang. 

    "Lo jangan sembarangan ngomong, Dan. Kalo sampe gosip ini kedengaran sama satu kampus bisa bahaya. Apalagi kalo salah kabarnya!"

    "Kan gak ada yang kenal sama Fauzan di kampus ini, Sat."

    "Ih iya lupa," sahutnya cepat.