Iya! Aku sayang sama kamu sebagai adik dari Rendy! Aku sayang sama kamu sebagai adik"
"Bohong! Semua wanita itu pembohong! Mereka itu penghianat!", teriak Adit yang kemudian dengan kalap menciumku.
"Dit…", aku berteriak namun suaraku terhalang oleh ciuman buasnya di bibirku.
Tangannya mencengkeram erat tanganku sementara bibirnya terus mencumbuku.
"Adit! Hentikan! Aku kakak kamu, Dit! Aku istri kakak kamu", pintaku sambil menangis.
Aku berusaha melepaskan diri namun tubuh Adit terlalu kuat menindih tubuhku. Hingga akhirnya semua terjadi. Adit melakukan hal yang seharusnya nggak ia lakukan kepada kakak iparnya. Aku menangis. Tubuhku lemah sementara Adit tertidur pulas di sampingku.