Malam semakin dingin dan hari pun semakin gelap, kami akhirnya tiba di pos terakhir. Ternyata di pos terakhir tidak ada perintah apapun dan hanya di berikan arahan untuk mendengarkan instruktur Pramuka memberi nasihat. Kami mendengarkan nasihat dari instruktur. Mulai dari hal umum sampai ke hal pribadi, nasihat yang diberikan cukup banyak. Setelah kami melalui pos terakhir. Kami kembali ke camp dan terlihat sudah ada satu anggota kelompok yang berbaris di tengah lapangan. Ya kami sangat telat, namun tak apa karena kami bukan yang terakhir. Tak lama dari kami sampai, kelompok lain pun sampai, terlihat pula kelompok dari Salju dan Anisa.
Semua kelompok pun akhirnya terkumpul dan kelompok pertama yang datang diberikan hadiah berupa beberapa makanan dan diberikan kompensasi untuk beristirahat lebih dahulu. Dan kelompok terakhir pun diberikan hukuman karena sangat lama untuk kembali dan mereka diberikan hukuman berupa push up dan juga baris berbaris. Setelah hukuman diberikan, Kami diberikan arahan untuk beristirahat sampai tengah malam.
"Terima kasih telah ikut melaksanakan kegiatan pada malam hari ini, kalian semua hebat" ucap instruktur
"Siap terima kasih pak" ucap kami tegas
"Sekarang kalian bisa beristirahat sampai jam 12 malam" ucap instruktur
"Siap terima kasih pak" ucap kami
"Jangan ada yang bermain sampai ke hutan, isi tenaga kalian dan jangan lupa melaksanakan sholat isya bagi kaum muslim, pasukan bubar jalan" ucap instruktur
Kami pun membubarkan barisan dan kembali ke tenda masing masing
"Jam berapa sekarang?" ucap Joe
"Jam setengah 9" ucap ku
"Ah cuci muka langsung tidur gua" ucap Joe
"Yaudah tidur dulu lu" ucap ku
"Iya bangun in gua rul" ucap Joe
"Santay aja, kalo gua ga ketiduran juga" ucap ku dengan gelak tawa
Aku mencari pakaian ku yang masih bersih dan menanyakan kepada teman ku yang lain dimana tempat sumber air, karena aku ingin mandi dan membersikan muka ku dan juga mengganti pakaianku. Keringat yang menempel di tubuhku membuat aku sangat gatal. Sehingga aku tidak akan nyaman jika tidak mandi.
"Eh Joe lu mau mandi ga?" ucap ku
"Iya juga, keringetan jadi lepek sama bau badan gua" ucap Joe
"ya udah gantian ya, lu yang jaga dulu pas gua mandi, nanti gantian" ucap ku
"Ya udah" ucap Joe
Kami berdua berjalan menuju arah kamar mandi yang tempat nya sedikit menurun dari tempat camp kami berada, terlihat banyak siswa yang sudah saling menunggu untuk menggunakan kamar mandi. Di kejauhan juga terlihat kamar mandi perempuan. Namun tempatnya tertutup dan juga banyak guru perempuan yang menjaga disekitar kamar mandi, mungkin untuk menjaga para siswi dari murid laki laki yang iseng.
Beberapa saat kemudian, salah satu kamar mandi akhirnya kosong dan aku pun masuk ke dalam.
"Joe lu tunggu sini sebentar" ucap ku
"Iya udah santay" ucap Joe
Aku langsung mandi dan tak lupa pula aku mengambil wudhu karena harus melaksanakan sholat isya yang terlambat aku kerjakan saat tadi aku melakukan kegiatan Pramuka. setelah aku mandi, Joe memasuki kamar mandi dan aku gantian menjaga nya.
Setelah kami selesai dari kamar mandi kami langsung menuju tenda kami. Joe langsung tidur dan aku melaksanakan sholat. Setelah sholat isya selesai aku kembali ke tempat dimana kelompok ekskul kir ku berkumpul, aku melihat barang barang yang sudah terkumpul. Apakah ada barang yang hilang atau kurang.
Salju dan Anisa pun mendekat ke arah ku.
"Ngapain rul?" ucap Anisa
"Liat barang, takut ada yang ilang lagi" ucap ku dengan gelak tawa
"Ngeledek kejadian tadi maksud lu?" ucap Anisa sewot
"Ga kok engga" ucap ku sambil menahan tawa
"Udah sholat sal?" ucap ku spontan
"Eh iya, udah kok" ucap Salju
Ah apa yang aku pikirkan, kenapa aku mengucapkan pertanyaan seperti itu, kenapa aku malah membuka percakapan dengannya dengan bertanya hal penting.
"Lu udah belum?" ucap Salju
"udah juga kok" jawabku dengan nada tersipu malu
"Ga usah terlalu tegang gitu rul kalo deket Salju, bawa santai aja" ucap Anisa dengan gelak tawa
"Yeu ngeledek balik nih? bales dendam ceritanya?" ucap ku dengan nada sewot
Salju tertawa dengan perdebatan ku bersama Anisa, hah syukurlah dia bisa tertawa lepas. Aku menghela nafas lega karena aku selalu berpikir apakah salju bisa melupakan dan belajar dari kejadian waktu itu. apakah salju kuat , aku selalu bertanya tanya. Dan pada akhirnya aku mendapat jawabannya dengan hanya tawa kecil. yah mungkin itu bukan jawaban yang bisa dibilang jawaban pasti namun itu sudah bisa memastikan bahwa salju masih bisa tegar dan berlalu dari trauma kejadian itu.
"Eh lu pada masak apaan di tenda?" ucap ku
"Kayaknya mie deh" ucap Anisa
"Nasi ga ada yang masak?" ucap ku
"Udah gua masak kok tadi" ucap Salju
"Oh si Anisa gabisa masak nasi ya?" ucap ku dengan gelak tawa
"Oke kalo lu mau ledek ledekan begitu rul" ucap Anisa
"Ga nis engga" ucap ku sambil menutup mulut ku untuk menahan tawa.
"Ya udah nanti jam berapa kita ngumpul lagi disini buat persiapan acara nanti?" ucap Anisa
"Jam 11 aja kali ya?" ucap ku
"Ya udah lumayan 1 jam buat persiapan" ucap Anisa
"Kita urutan ke berapa tampil nya emang?" ucap ku
"Nih gua ada kertas urutan tampil nya" ucap Salju
Salju mengeluarkan secarik kertas dan memperlihatkan kertas itu kepada aku dan Anisa.
"Oalah ke lima, masih bisa itu dari jam 11, malah banyak waktu" ucap ku
"Ya udah nanti kabarin yang lain, gua kabarin ke anak anak cowo, lu sama salju ke anak anak cewe" ucap ku
"Ya udah gua balik ke tenda duluan ya" ucap Anisa
"Iya" ucap ku
Kami balik ke tenda masing masing, namun sebelum sampai di tenda, perut ku berbunyi dan aku langsung mengumpulkan kayu bakar untuk memasak air panas dan merebus mie instan yang aku bawa.
"Wey pada mau makan ga? sekalian gua masakin nih" ucap ku
"Boleh boleh" ucap teman teman ku
Joe langsung terbangun dan berteriak
"Rul jangan lupa bikinin gua juga" ucap Joe
"Lah lu kan mau tidur sampe jam 12" ucap ku
"Ah gua laper, gabisa tidur nyenyak gua" ucap Joe
"Ya udah satu orang bantuin gua siapin mie dong" ucap ku
"Gua bantu sini rul" ucap Syawal
"Ya makasih wal" ucap ku
Aku dan Syawal pun memasak bersama untuk mengisi perut yang kosong pada diri kami, ya karena kami juga akan mengalami malam yang panjang maka dari itu perut kami tidak boleh kosong.