App herunterladen
37.14% Reincarnation In The One Piece World / Chapter 13: 13 - Pulau Langit 1

Kapitel 13: 13 - Pulau Langit 1

Setelah melewati Knock Up Stream, Kapal Going Merry Go sekarang berada di lautan awan-awan, tapi mereka harus membiasakan diri mereka dengan udara yang tipis.

Shiro yang sudah beberapa kali berkunjung ke sini hanya biasa-biasa saja, lalu dia melihat-lihat sekelilingnya dan hanya menemukan lautan awan.

"Ughh..!!!"

Luffy berusaha keras untuk berdiri, tapi karena dia tidak terbiasa dengan udara tipis di sini membuatnya terjatuh lagi. Kru lain juga sama seperti Luffy yang kesulitan.

Beberapa saat kemudian, Zoro yang terlebih dahulu berdiri dan sudah terbiasa, lalu di ikuti Luffy dan Sanji.

"Huft.. Huft.. Huft.. Di sini sangat sulit untuk bernafas.."

"Tentu saja, Zoro... Karena kita sedang berada di atas awan..."

Mendengar perkataan Shiro membuat Luffy dan yang lainnya sangat terkejut, lalu mereka melihat-lihat sekeliling.

"Hebaaattt...!! Kita benar-benar berada di atas awan..!!"

Mata Luffy berbintang-bintang. Ussop dan Chopper mengangguk setuju dengan perkataan Luffy, mereka berdua juga memiliki mata berbintang-bintang.

"Bisakah kita berenang di awan ini..?"

"Coba saja jika kau mau, Ussop.."

"Ya, akan kucoba, Shiro..!"

Ussop mengangguk lalu bersiap-siap untuk berenang di awan-awan. Kemudian Ussop dengan semangat langsung menjatuhkan diri ke lautan awan.

"Apakah manusia bisa berenang di sini, Shiro..?"

"Tenang saja, Nami... Manusia aman berenang di sini... Asalkan Ussop jangan sampai berenang terlalu dalam... Atau nanti Ussop akan terjun bebas di lautan dan mati..."

Nami mengangguk mengerti dan melihat Ussop yang kegirangan saat berenang-renang di lautan awan. Luffy dan Chopper memiliki mata berbinar-binar saat menonton Ussop.

Beberapa saat kemudian, Ussop menyelam ke dalam, tapi tidak pernah muncul kembali. Nami mempunyai firasat buruk tentang itu dan langsung menyuruh Luffy untuk memancing Ussop menganggunakan lengannya.

"Ussopp...!!! Dimana kau..?!!!"

Chopper sangat panik dengan Ussop yang tidak muncul lagi permukaan awan, dia tadi sudah dengar tentang perkataan Shiro yang mengatakan kalau menyelam terlalu dalam akan jatuh ke lautan akan langsung mati.

Kru yang lain ikut panik dan terus meneriaki Ussop. Beberapa saat kemudian, Luffy merasakan ada seseorang yang memeluk lengannya.

"Hey, aku mendapatkan sesuatu..!"

"Cepat tarik, Luffy..!!"

"Shishishishi... Baiklah.."

Luffy langsung menarik lengannya yang panjang, tiba-tiba dari dalam lautan awan muncul Ussop yang sedang memeluk lengan Luffy dengan ekspresi sangat ketakutan.

"A...A...A..A..Aku... hidup.."

Setelah itu, Ussop langsung terjatuh pingsan dengan posisi tubuh memeluk. Chopper berteriak keras lalu langsung segera memeriksa keadaan Chopper.

"Syukurlah~.. Ussop masih hidup.."

Nami menghela nafas lega saat melihat Ussop yang sepertinya baik-baik saja.

________________________________

"Apa ini punyamu..?"

"Hahahaha..! Benar.."

"Serius..?"

"Ya, serius.. Ini milikku... Memang kenapa..? Apakah ini terlalu keren sampai-sampai kau terkejut..?"

"Bukannn...!!! Malah sebaliknya..!!"

Terlihat seorang pemuda yang sedang marah-marah kepada seorang pria. Pemuda itu terus marah-marah, karena melihat Kapal yang akan di tumpanginya sudah rusak parah.

"Jika kita menggunakan ini.. Pasti kita akan tenggelam di lautan..!"

"Tenang saja, Shiro... Aku sudah lama menaiki kapal ini.."

"Apa kau tidak takut tenggelam, Roger..?"

"Tentu saja takut... Tapi mau bagaimana lagi..? Hahaha.."

Pemuda yang bernama Shiro meratapi nasibnya, dia berpikir kalau dirinya salah dalam memilih seorang Kapten. Pria yang bernama Roger terus tertawa keras sambil berjalan menaiki kapal.

Shiro mengikuti Roger dari belakang. Roger berteriak menyuruh Shiro untuk mengembangkan layar kapal. Shiro mengangguk mengerti lalu menarik tali kapal, tapi...

Krakk! Boommm!!

Tiang kapal tiba-tiba patah lalu jatuh hampir mengenai Shiro. Roger sedikit terkejut dengan suara tiang kapal yang jatuh, lalu dia menatap Shiro yang juga menatapnya.

"Haha.. Maaf, Shiro.."

Roger tersenyum tanpa dosa membuat Shiro sangat kesal dan marah. Kemudian mereka berdua turun dari kapal dan memutuskan untuk meminta bantuan seseorang untuk memperbaiki kapal.

Berjam-jam mereka berdua berkeliling desa sambil meminta orang, dan akhirnya mereka menemukan orang yang bisa memperbaiki kapal.

Orang itu adalah seorang nenek yang sudah tua. Roger dan Shiro saat pertama kali melihatnya langsung meragukan dan tidak percaya dengan perkataan nenek tersebut.

Tapi, saat melihat dengan mata kepala mereka sendiri, mereka berdua tidak percaya dengan tenaga nenek itu yang seperti monster.

"Shiro... Apa aku bermimpi..?"

"Ya, juga bertanya-tanya, Roger..."

Rahang mulut mereka terbuka lebar saat melihat tenaga nenek itu. Nenek tersebut dengan mudah membawa kayu yang lumayan berat ke atas kapal.

Beberapa jam kemudian, kapal sudah selesai di perbaiki. Roger membayar mahal nenek itu karena merasa kasihan.

"Lautan memang ajaib.."

"Hahahaha..!! Benarkan, Shiro..! Dunia itu sangat luas..! Mari kita jelajahi semua tempat yang berada di dunia ini..!! Ayo..! Berlayar..!!"

Roger dengan sangat bersemangat berteriak keras. Shiro menarik tali layar sambil tersenyum senang.

Hari ini di mulailah Petualangan Raja Bajak Laut... Gol D. Roger bersama dengan Kagamiya Shiro...

________________________________

Tingg!

Tiba-tiba dari arah langit ada sebuah tombak yang menyerang ke arah Kru Topi Jerami, tapi untung saja Zoro menangkis menggunakan pedangnya.

Yang menyerang mereka adalah seorang pria yang menggunakan topeng aneh. Pria topeng tersebut ingin menyerang mereka sekali lagi, tetapi dia terbunuh oleh Pria tua di belakangnya.

"Apa kalian tidak apa-apa..?"

Pria tua itu menggunakan pakaian seoarang Ksatria, dia mengendarai seekor burung. Shiro tahu dan sangat mengenal Pria tua tersebut.

"Ya, kami tidak apa-apa Ossan... Terima kasih.. Shishishishi.."

Luffy berterima kasih kepada Pria tua di depannya. Pria tua itu mengangguk lalu ingin pergi dari sana, tapi sebelum pergi dia menatap satu-persatu wajah Kru Topi Jerami, dan saat dia melihat wajah Shiro yang sangat dikenalinya.

Mata Pria tua itu melebar karena sangat terkejut dengan apa yang dirinya lihat di depannya, lalu tangannya sedikit bergetar karena terkejut.

'Yo, Gan Fall-san, bisakah kau merahasiakannya.."

Tiba-tiba di kepala Pria tua bernama Gan Fall itu muncul suara Shiro. Selama beberapa saat Gan Fall terkejut dan tidak mendengarkan Telepati Shiro, sebelum akhirnya dia sadar dan langsung menjawab.

'Baik, Shiro-dono... Tapi bisakah nanti jelaskan padaku apa yang terjadi..?'

'Ya, Gan Fall-san..'

'Aku juga minta maaf..'

'Maaf..? Maaf, Untuk apa, Gan Fall-san..?'

'Nanti akan kujelaskan, Shiro-dono..'

Setelah berbicara lewat Telepati, Gan Fall melemparkan sebuah Peluit kepada Luffy untuk memanggilnya jika butuh bantuan, lalu dia langsung pergi dari sana mengendarai burungnya.

Kapal Going Merry berlayar di lautan awan. Beberapa saat kemudian, mereka semua melihat Gerbang besar yang bertuliskan "Gerbang Surga".

Kapal masuk, tapi sebelum kapal melewati Gerbang, seorang nenek-nenek menyuruh mereka untuk membayar. Uang di sini berbeda dengan Berry yang membuat mereka sangat bingung dan tidak tahu dengan harga.

Nenek-nenek itu berkata kalau dirinya tidak peduli dengan Uang yang di bayar atau tidak, dan apa yang Bajak Laut Topi Jerami lakukan. Mendengar perkataan nenek-nenek itu, Bajak Laut Topi Jerami langsung pergi meninggalkan nenek-nenek itu begitu saja.

Bajak Laut Topi Jerami tidak tahu kalau jika mereka tidak membayar, mereka akan di tandai sebagai penjahat, kecuali Shiro yang sudah tahu dengan itu, tapi dia tidak memberitahu mereka karena pikirnya akan lebih menyenangkan jika mengikuti adegan sama seperti di Animenya.

Sebuah Lobster raksasa muncul di bawa Kapal Going Merry Go yang akan membantu Kapal untuk mencapai Pulau Langit.

Akhirnya mereka sampai di bagian utama Pulau Langit. Kapal mendekati pantai dan semua Kru langsung turun dari kapal.

Selama beberapa saat mereka bersenang-senang di pantai itu, sebelum mereka berbincang-bincang dengan seorang wanita cantik bernama Conis. Conis memiliki sayap bidadari seperti Malaikat yang membuat jiwa mesum Sanji langung bergejolak.

"Ahh~.. Oh, Conis-cwann.. Bolehkah aku me-"

Bamm!!

Perkataan Sanji langsung di potong dengan pukulan Nami yang sangat keras tepat mengenai kepala Sanji.

Nami dan Robin melanjutkan obrolan mereka dengan Conis. Sedangkan para laki-laki terus bersenang-senang bermain di pantai. Kemudian suara mesin terdengar dari kejauhan yang membuat semua Kru Topi Jerami langsung melihat ke arah suata mesin tersebut.

Dari kejauhan terlihat seorang Pria tua yang sedang mengendarai sebuah Perahu kecil yang hampir mirip dengan Jet-Ski. Perahu kecil yang di kendarainya bergerak cepat menuju ke arah mereka.

"Heso..! Ayah..!"

"Heso..! Conis-can..!"

Mendengar perkataan Conis yang menyebut Pria tua itu Ayah membuat Sanji sedikit terkejut, lalu dia dengan cepat membantu Pria tua itu turun dari perahu kecil yang di kendarainya.

Setelah mengetahui kalau Pria tua itu adalah Ayah dari Conis, semua Kru Topi Jerami langsung berkenalan dengannya, termasuk Sanji yang sangat cepat memperkenalkan dirinya kepada Ayah Conis.

Ayah Conis yang bernama Pagaya sangat senang, karena Conis dapat memiliki banyak teman. Pagaya mengajak mereka semua untuk makan bersama di rumahnya.

Semua Kru Topi Jerami menerimanya dengan senang hati, tetapi Nami menolak ajakan Pagaya lalu meminta ijin kepada Pagaya untuk mengendarai Perahu Kecil yang di kendarainya tadi.

Tetapi sebelum Nami menaiki Perahu kecil yang bernama Waver itu, Conis perlahan-lahan menjelaskan cara penggunaannya satu-persatu. Setelah mengerti, Nami langsung menaiki Waver dan mengendarainya.

Nami mengendarai Waver menuju Pulau terdekat dengan hutan lebat. Di dalam rumah Pagaya, semua orang bersenang-senang sambil makan.

Setelah makan-makan, Pagaya menjelaskan kepada Kru Topi Jerami bahwa Pulau terdekat yang memiliki hutan lebat tidak boleh kunjungi, karena sangat di larang oleh Dewa bernama Enel.

Upper Yard adalah Tanah Suci yang sangat terlarah di mana Dewa Enel dan para Pendetanya tinggal di sana. Pagaya berkata kalau tidak boleh seorangpun menginjakan kaki di sana.

( Author : Upper Yard artinya Halaman Atas atau bisa di sebut juga Pulau Jaya tempat lokasi Kota Emas...)

Mendengar penjelasan Pagaya yang langsung membuat Luffy sangat tertarik untuk berpetualang di sana.

"Bahaya..! Nami pasti ke sana..! Bagaimana kalau kita menyelamatkannya..?"

Luffy itu sangat tidak pintar dalam berbohong, jadi semua Kru Topi Jerami tahu kalau Luffy ingin pergi ke sama hanya untuk berpetualang yang beralasan untuk menyelamatkan Nami.

Tetapi, Nami saat ini benar-benar dalam bahaya yang membuat semua Kru Topi Jerami setuju dengan perkataan Luffy tadi.

[Bersambung]


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C13
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen