Chandra, pemuda berusia 24 Tahun, mahasiswa semester akhir di Universitas Pekanbaru. Memiliki tinggi sekitar 170 cm, rambut hitam tebal, wajah biasa dengan sedikit maskulinitas. Saat ini sedang mengerjakan tesis skripsi di dalam kamar kost an nya.
|grrruukkkk| tiba tiba saja perutnya bergetar ringan, dan mengeluarkan bunyi.
"oh, tanpa sadar aku sudah belajar selama dua jam, aku bahkan lupa makan, hadeh.. ( menghela nafas ~ ) " kata Chandra saat ia merasa lapar dan melihat jam di dinding, yang menunjukkan angka jam lima sore.
Segera ia bangkit dari kursinya, dan bersiap untuk membeli nasi bungkus di ampera depan kost an nya.
Ia keluar dari kamarnya, dan berjalan melewati beberapa koridor dan halaman hingga akhirnya sampai di depan warung ampera.
" Uni, nasi ramas satu pakai ayam sambal, sama teh es, di bungkus ya." Kata Chandra sesampainya ia di dalam ampera.
"Onde, baru mau makan ya, emang dari tadi kemana ?, biasanya sudah datang jam satu siang" kata Uni, pemilik ampera.
Biasanya Chandra selalu makan di ampera ini, pagi siang dan malam... karena tidak bisa masak, ia hanya bisa membeli makanan dari ampera.
"hahaha, aku lupa, tadi lagi ada kerjaan, makanya aku baru datang jam segini." Jawab Chandra.
"yaudah tunggu sebentar ya." Saut si Uni
Beberapa menit kemudian, nasi ramas telah dibungkus. "nih nasi nya, " kata si Uni saat menyerahkan nasi bungkus ke Chandra. "ya, makasih. ini uang nya " jawab Chandra, sambil memberikan uang lima belas ribu.
Setelah itu Chandra pun berjalan kembali ke kost an nya.
Di dalam perjalanannya, Chandra tanpa sengaja menendang sebuah teko, yang seperti terbuat dari tembaga, dengan beberapa pola misterius di atasnya. Teko itu mirip dengan teko ajaib Aladin.
"oh, apa ni ?" katanya saat ia memungut teko itu dari tanah, "seperti teko ajaib Aladin" seru nya dan kemudian ia membawa teko itu pulang bersamanya, karena menurutnya bentuk teko itu lumayan antik, apalagi sepertinya teko tersebut di buat dari bahan yang cukup bagus.
Setelah berjalan beberapa menit lagi, akhirnya ia pun sampai di kamar kost an nya. ia meletakkan teko tersebut di atas meja, dan kemudian ia membuka laptopnya, dan membuka browser dimana ia sering membaca Novel, selanjutnya ia membuka tab novel Martial God Asura, dan kemudian membuka bungkus nasi ramas, untuk dimakan sambil membaca Novel.
Beberapa menit kemudian, ia akhirnya menyelesaikan makanannya, dan membersihkan meja dari sampah sisa bungkus makanan. Kemudian ia kembali membaca novel, dan tanpa sadar ia mengambil teko dan mulai memeriksanya,
*usap,,, usap,,,* ia mulai membersihkan teko dengan kain, dan tiba tiba. Sebuah asap putih tebal keluar dari ujung teko.
Terkejut !! ia segera melemparkannya.
Setelah melempar teko, Asap putih semakin banyak dan dalam beberapa detik seluruh kamar Chandra di penuhi dengan asap,
"uh, sial, apakah itu teko ajaib.?" Pikirnya saat ia melihat asap mulai menghilang dari ruangan kamarnya.
"OMG, itu benar benar ajaib, " kata Chandra kaget saat ia melihat seorang wanita dengan penampilan yang sangat cantik, dan berpakaian ala timur tengah. Seperti karakter jinny dalam serial film dulu, *jinny oh jinny*.
"ahh, akhirnya aku bebas" wanita itu berkata bahagia, dan kemudian ia malihat Chandra " apa kah kau, tuanku yang membebaskan ku dari belengku teko ajaib"
"Yaa, ya.. itu aku," jawab Chandra terburu buru "Oh, Terima Kasih telah membantuku bebas kalau begitu." Kata wanita itu dan kemudian ia pun mendekati Chandra dan
*Cupp…* Chandra keget, ia tiba tiba di cium oleh wanita cantik.
Setelah beberapa menit kemudian,(yah saya buat cukup lama, agar Chandra menikmatinya) mereka berpisah.
Chandra memegang bibirnya, dan ia masih bisa merasakan aroma manis dari itu.
"untuk apa tadi itu?" Tanya Chandra,,,
"oh, anggap saja bahwa itu adalah ucapan terima kasihku"kata wanita itu, "maaf karena aku tidak sopan Chand" lanjut wanita itu
"bagaimana kau tau namaku ?" Tanya nya heran
"saat aku mencium mu tadi, aku juga membaca semua ingatanmu, ehe he. Maaf ya."
"jadi, siapa dan apa kau ini kau ?" Tanya Chandra
" nama ku adalah Aria, dan aku adalah seorang Dewi dari khayangan" jawab Aria
"Dewii?, bukan Jin? " kata Chandra,
"menurut ingatan yang kudapat dari mu. maka aku juga bisa di bilang sebagai Jinny (jin Perempuan)" saut Aria
"kenapa seorang dewi atau Jinny seperti mu bisa terkurung di dalam teko ini ?" Tanya Chandra penasaran
"itu karena ayah ku, Dewa Besar Orion menghukumku, hemn !" jawab Aria sedikit kesal terpampang di wajahnya
" yah, walaupun aku memang salah, tapi dia terlalu kejam pada putrinya, mengurungku di teko selama berjuta juta tahun" lanjut Aria
'berjuta juta tahun !, apakah aku di cium oleh seorang nenek tua' pikir Chandra
"jadi bagai mana kau bisa di kurung di situ, apa yang kau lakukan?" saut Chandra.
"oh itu karena aku mencuri ini " kata Aria saat di tangan nya tiba tiba saja muncul sebuah permata berwarna biru safir.
"ini,, benda apa itu, apakah itu infinity gems" kata Chandra saat menunjuk ke permata di tangan Aria
"tentu saja bukan, ini adalah permata Dewa. Inti dari semua dewa. Saat seorang Dewa besar bosan dengan kehidupannya, dan ingin mengakhiri hidupnya, ia akan menciptakan sebuah permata yang akan menggantikan kehadirannya, dan kemudian seluruh kekuatanya akan masuk kedalam permata itu. Dan ini adalah salah satu permata dewa itu" Aria menjelaskan dengan sabar kepada Chandra
"Jadi apa guna permata itu?"
"ini berguna untuk menciptakan sebuah Multivers, dan juga mengabulkan permintaan para Dewa, tapi sayang, permata ini hanya sebagian dari permata yang asli. Permata Ini adalah pecahan dari permata Dewa Besar Argus" jawab Aria
"jadi permata kecil ini hanya pecahannya dari permata yang asli?, jadi apa yang bisa dilakukan permata kecil ini?" Tanya Chandra
"ini dapat mengabulkan tiga permintaan, apapun itu"
"oh, apapun ?" Tanya Chandra
"Ya, aku telah menggunakannya sekali, sehingga hanya dua permintaan yang tersisa" jawab Aria
"Ahhh!" Aria menjerit saat tiba tiba teko ajaib itu berubah menjadi sebuah cahaya dan terbang kearah punggung tangan Aria kemudian membentuk menjadi sebuah pola aneh. Dan kemudian Aria pun terjatuh lemah kelantai.
"apa yang terjadi," kata Chandra saat ia membantu Aria duduk di kursi.
"itu ayah, ia merasakan kehadiran permata ini, dan ia menyegel kekuatanku." Kata Aria saat ia menunjukkan pola aneh di tangannya.
"Sekarang ia akan datang kemari ini sangat berbahaya, cepat bawa aku pergi, ambil ini, buat permintaan untuk meninggalkan planet ini!" seru Aria saat menyerahkan permata dewa.
"meninggalkan planet !!, apakah ada planet yang bisa di huni oleh manusia ?" Tanya Chandra, bingung.
" bawa saja aku ke mana saja, bahkan masuk ke dalam dunia Novel itu, ayah tidak akan menemukan kita disana" kata Aria terburu buru.
"Apa, aku bahkan bisa ke dunia novel?"
"cepat, apa lagi yang kau tunggu !" teriak Aria. Ia sudah sangat panik saat ini.
" baik dua permintaan kan, kalau begitu permintaan pertamaku adalah aku ingin memiliki semua kekuatan Majin Boo" kata Chandra
"Kau !! kenapa kau meminta yang aneh aneh, cepat bawa aku pergi sekarang" mendengar permintaan pertama Chandra, Aria hampir menyemburkan darah.
'Saat ini ayah ku akan datang untuk menangkapku dan mungkin akan menghancurkan planet ini. dan kita harus segera pergi, tapi anda masih sempat sempat meminta sesuatu yang lain. Apakah kepala anda terbentur tembok.' pikir Aria
Tanpa menghiraukan Aria, Chandra tetap melanjutkan permintaan nya.
"dan permintaan ku yang ke kedua adalah, aku ingin bereinkarnasi di dunia Martial God Asura, sebagai pangeran kerajaan Jiang di Sembilan Provinsi, Jiang Wushang."
|wenngg| setetelah selesai mengucap permintaannya, tiba tiba saja permata bersinar sangat terang dan membuat Chandra dan Aria menutup mata mereka.
Beberapa detik kemudian, Chandra dan Aria menghilang di telan oleh permata dewa itu...
|Crak| Wosssshhh| permata retak dan berubah menjadi debu, dan hilang di terpa angin.