Sebuah bola cahaya tiba tiba mendarat tepat didepan tetua Huang Bao yang kemudian berubah menjadi seorang pemuda yang entah harus disebut cantik atau tampan.
Pemuda itu segera menghampiri tetua Bao dan tetua Chen dengan senyum sumringah.
"Paman, paman kecil, apakah kamu datang untuk membawaku pergi? Aku benar benar bosan disini," ucapnya kekanak-kanakan, sangat berbeda dengan usianya yang nampaknya sudah dewasa.
Tetua Chen yang melihat pemuda didepannya bertingkah aneh mengerutkan alisnya kebingungan. Setahunya, setiap ia memasuki Zolyrous ia tidak pernah merasakan keberadaan siapapun, jangankan pemuda itu, sejak awal diciptakannya tempat ini memang hanya berisi buku dan item sihir tanpa ada satupun makhluk bernyawa yang menetap didalamnya. Lalu dari mana pemuda ini muncul??
"Kamu siapa? Kenapa kamu bisa berada ditempat ini?" tanya tetua Chen, pikirannya benar benar tak bisa menemui jawaban, pasalnya satu satunya kunci untuk memasuki Zolyrous setelah Ratu Yu Yi tiada adalah hanya dirinya seorang.
"Aku tidak tahu, tapi sejak awal aku memang sudah berada disini, paman..maukah kamu membawaku keluar bersamamu?" ucap pemuda itu lagi memasang ekspresi layaknya anak kecil yang merengek meminta permen.
"Tunggu, tunggu dulu. Jika memang sejak awal kamu sudah berada disini lalu kenapa aku tidak merasakan keberadaanmu? Kamu jangan berani menipuku. Tempat ini milik bangsa penyihir. Satu satunya orang yang berhak keluar masuk dari tempat ini adalah dia, Ratu Yu Yi. Pencipta Zolyrous ini sendiri."
'Ratu Yu Yi? Apakah itu adalah orang yang sama dengan informasi yang diberikan buku itu? Ahh ibu, aku benar-benar ingin melihatmu' pikir pemuda itu, ia kembali mengingat waktu ketika ia tiba tiba mendapat wujudnya dan terbebas dari Cangkang Kristal yang selama ini mengurungnya. Sebuah buku kuno yang kemudian memberinya informasi tentang apasaja yang ingin dia ketahui.
Mendengar nama Yu Yi saja membuat hatinya terasa hangat.
"Paman, Aku tidak tahu apakah paman mempercayai hal ini atau tidak. Tapi lihatlah cangkang kristal yang ada disana. Jiwaku yang seharusnya belum terlahir kedunia ini terkurung disana selama beratus ratus tahun, hanya mana yang berasal dari ruangan ini yang membantuku berkembang layaknya seorang bayi yang tumbuh dewasa. Aku tidak tahu hal apa yang menyebabkan jiwaku tiba tiba terbebas dari benda itu beberapa hari yang lalu." Ucap pemuda itu mengarahkan telunjuknya pada benda yang ia maksud.
*(Mana atau energi, mana juga bisa diartikan sebagai energi kehidupan dalam cerita ini).
"Setiap paman memasuki tempat ini, aku melihat semuanya dari dalam sana dan tanpa paman sadari," ucapnya menambah.
Tetua Chen yang mendengar itu, segera mendekati Cangkang Kristal yang dimaksud pemuda itu. Ukurannya lumayan besar, tinggi cangkang mencapai setengah badan orang dewasa, dengan warna merah memenuhi permukaanya, terdapat pula beberapa rune sihir yang saling berhubungan dari setiap sisi cangkang. Ia merasa pernah melihat gambar rune itu, tapi dimana?
Tetua Chen berusaha mengingat sambil terus meneliti setiap inch cangkang kristal itu.
"TIDAK MUNGKIN!" ia terperanjat sendiri dengan ingatannya yang tiba tiba muncul.
Menurut cerita para leluhur, konon katanya beribu ribu tahun yang lalu, dunia ini tidak hanya dihuni oleh 8 bangsa saja (Bangsa Vampire, Werewolf, Fairy, Wizard, Neptunus, Manusia, Lucifer, Demon). Jauh sebelum ia sendiri lahir ke dunia ini, terdapat satu bangsa lagi yang menyebut diri mereka Bangsa Elf (bangsa Healer). Mereka memiliki kemampuan penyembuh yang luar biasa. Sekilas bangsa Elf sangat mirip dengan fisik bangsa Fairy, namun mereka juga diilhami kekuatan sihir penyembuh. Yang membedakan mereka dengan bangsa lainnya adalah bangsa Elf tidak memiliki kekuatan untuk menyerang, sehingga untuk mempertahankan keberadaan bangsa mereka sangat sulit jika hanya mengandalkan sihir penyembuh mereka. Dan akhirnya mereka punah. Satu satunya yang tersisa dari mereka hanyalah keturunan campuran, Elf dan demon dan sekarang hanya tersisa satu orang saja. Dia adalah salah satu pengawal setia Lord Gu, Pengawal Bai Mo.
Mencoba melihat secara detail Rune yang memenuhi cangkang kristal yang kemudian membuatnya benar benar yakin.
"Benar, ini adalah Soul Spirite Rune, kemampuan khusus dari bangsa Elf yang telah punah," gumamnya.
Soul Spirite Rune terdiri dari dua Rune, yaitu Soul Devine Rune dan Soul Growth Rune. Rune rune itu hanya bisa berfungsi jika keduanya digunakan.
Soul Devine Rune adalah sebuah rune sihir yang mampu menyegel jiwa seseorang kedalam suatu benda. Sedangkan Soul Growth Rune adalah sebuah sihir lanjutan dari Soul Devine Rune, dimana sihir itu mampu membangkitkan jiwa yang sebelumnya tersegel untuk terlahir kedalam wujud yang nyata. Dan menurut cerita, sihir Soul Spirite Rune hanya bisa dilakukan jika si penyegel rela mengorbankan jiwanya sendiri.
Tetua Chen benar benar tidak menyangka akan melihat secara langsung wujud nyata dari Soul Spirite Rune, selama ini ia hanya mengetahui dari cerita bergambar yang diturunkan secara turun temurun.
Kini ia menjadi paham, mengapa ia tidak bisa menyadari keberadaan pemuda itu sebelumnya. Meskipun satu hal telah ia pahami, pertanyaan lain kembali menggerogoti kepalanya.
'Sejak kapan anak ini tersegel di tempat ini? Siapa sebenarnya dia? kenapa bangsa Elf rela mengorbankan jiwanya? Sedangkan Bangsa Elf sendiri telah punah jauh sebelum Zolyrous ini ada,' pikiran tetua Chen benar benar tumpang tindih membuatnya tenggelam dalam kekalutan.
Tetua Chen dan pemuda itu yang masih berdiri didepan cangkang kristal sama sekali tidak memperhatikan perubahan warna pada wajah tetua Bao yang semakin memucat. Tertegun memperhatikan pemuda yang berdiri disamping tetua Chen. Berdiri mematung seolah sedang melihat hantu.
"Paman, apa kamu baik baik saja?" tanya pemuda itu yang kemudian kembali menyadari keberadaan tetua Bao yang sedari tadi tidak bergerak sedikit pun.
Tetua Bao yang melihat pemuda itu menghampirinya segera menormalkan ekspresinya.
"Apa hubunganmu dengan Lord Gu?" tanya Tetua Bao
Yang ditanya menghentikan langkahnya, alisnya terangkat kebingungan karena ia baru pertama kali mendengar nama itu.
Tetua Chen yang mendengar suara tetua Bao segera membalikkan badan, dan mengampiri mereka berdua.
Akan tetapi, ketika ia hanya berhasil mengambil dua langkah, sebuah kenyataan menghantam dirinya. Karena keterkejutan akan kemunculan pemuda itu secara tiba tiba sebelumnya, ia benar benar mengabaikan penampilan pemuda itu.
"Wajah itu, sangat mirip dengan Lord Gu."