Caca menarik kursi kantin untuk duduk bergabung dengan teman-temanya. Wajahnya tertekuk kesal, bagaimana tidak? Gadis itu sehabis dihukum berdiri ditengah lapangan sembari hormat bendera, dengan kaki di angkat satu tentunya dan jangan lupakan satu tangan yang menjewer telinganya.
Ia menyeruput asal es yang ada dimeja itu. Sungguh ia sangat kehausan sekarang, apalagi ia tak sarapan membuat dirinya pusing dan mual-mual.
"Minuman gw anjir!" Kesal Dodi, karena minumannyalah yang menjadi sasaran Caca saat ini.
"Pesen lagi aja kenapa susah banget sih? Haus gue, keburu mati kehausan gue kalau pesen dulu!"
"Tapi lo yang bayar ya." Tunjuk Dodi, sambil menatap tak rela minuman yang sekarang Caca minum, mana tadi pesen nya ngantri.
"Iya-iya, itungan banget si lo!" Damprat Caca.