Nathan membuka pintu rumahnya. Dia mengetahui ada nin datang karena melihat sepatu sandal khasnya. Nathan sangat mengetahuinya. Dia segera pergi menuju ruang tengah dan memberikan salam pada nin dan kak Jesy.
"Rafa masih tidur?" tanyanya sambil membuka almamater lalu dilipat dan disimpan di sofa dengan rapi. Kemudian dia duduk di samping nin.
"Lagi mandi," jawab Jesy.
Kini Nathan menyandarkan punggungnya lalu menutup mata. "Kalau mau tidur di kamar aja." Sahut Jesy.
"Cuman sebentar aja kak, sambil nunggu Rafa selesai mandi."
"Oke deh."
Jesy mengambil buah apel dari kulkas lalu memotongnya jadi beberapa bagian dan membawanya ke ruang tengah.
"Ayo ma, dimakan apelnya," ucap Jesy sambil melahap apel.