/ Realistic / Rache

Rache Original

Rache

Realistic 312 Kapitel 65.8K Ansichten
Autor: Eshaa_

Zu wenig Bewertungen

Lesen
Über Inhaltsverzeichnis

Zusammenfassung

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan.

Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari.

Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan.

Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi.

Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata.

Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Das könnte Ihnen auch gefallen

    3Rezensionen

    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Teilen Sie Ihre Gedanken mit anderen

    Schreiben Sie eine Rezension
    Eshaa_

    Sesuatu yang paling menyakitkan adalah kehilangan, dan puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Apa yang menjadi milik tuhan pasti juga akan kembali ke dalam pangkuan tuhan

    Spoiler enthüllen
    2yr
    0 Antworten anzeigen
    Eshais

    Kata orang, hidup itu seperti roda yang berputar. Kadang diatas, dan kadang di bawah. Bahkan nyaris semua orang tau itu, tapi hanya sebagian dari mereka yang memahaminya. Aksara paham betul pepatah itu. Dulu pernah, saat itu ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu abah menjadi korban PHK dan sempat menganggur selama enam bulan. Saat itu pula mereka jatuh ke titik ke rendah di dalam hidup. Mas Abim sakit usus buntu sedangkan abah kehilangan pekerjaan. Anak itu ingat betul bagaimana ekspresi ibuk yang menahan tangis namun tetap tersenyum sembari menenangkannya.

    Spoiler enthüllen
    3yr
    0 Antworten anzeigen
    sheinarajjersha

    Kata abah dan ibuk, jika ingin di hargai maka kita harus menghargai orang lain terlebih dahulu. Mendengarkan orang yang sedang berbicara tanpa menyela misalnya—walau beberapa kali di langgar oleh Adyatma bersaudara terutama Mas Abim dan Arjuna. Abah selalu mewanti-wanti pada Yudhistira dan adik-adiknya untuk selalu akur, menghargai satu sama lain dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

    Spoiler enthüllen
    3yr
    0 Antworten anzeigen

    Autor Eshaa_