Kapitel 121: Perwujudan

"Kali ini, kau tidak perlu makan keripik singkong dan penyet ikan asin lagi, Dewi," gumam Yudha. Ah iya, ia sudah meresmikan nama kucingnya sejak tadi pagi dengan menyuruh Bibi Rukmini membuatkan bubur merah putih dan dibagian ke Bibi Rukmini, Pak Jono dan Yudha. Tidak mungkin juga ia membaginya dengan Qiran juga, bukan? Bisa-bisa Yudha di-smackdown kakaknya yang lebih jahat dari ibu tiri itu.

Yudha membuka gudang belakang rumahnya, tempat kucingnya selama ini berada. Matanya terbelalak saat melihat kondisi gudang saat ini. Gudang begitu bersih, tak ada lagi sofa bekas, tak ada lagi barang-barang usang yang memenuhi tempat ini seperti sebelumnya. Ruangan ini benar-benar kosong dan juga bersih.

"Si-siapa yang membersihkan tempat ini?" ucap Yudha terbata.

Yudha berlari ke semua ruangan yang berada di gudang, tapi kondisinya sama. Gudang itu telah bersih dari barang-barang yang usang. Semua ruangan juga kosong.

"Siapa yang melakukan ini?" lirih Yudha kembali.