Kapitel 152: Minyak Wangi

Tangan Yudha bertindak cepat dan menggunakan tas ranselnya sebagai payung darurat. Setidaknya, itu dapat sedikit melindungi kepala mereka dari tulang-belulang yang seperti akan jatuh itu.

Arjuna meminta Yudha untuk kembali memakai tas ranselnya, alih-alih melindungi kepala mereka.

"Tenang saja, Yudh! Benda-benda itu tidak akan melukai kita. Itu sudah merekat di sana lama, jadi tidak akan jatuh hanya karena guncangan tadi."

"Aku tidak setuju dengan itu, Juna," kata Yudha. "Kamu pikir dari mana datangnya tulang-tulang yang berserakan di lantai ini kalau tidak dari atas kepala kita ini, eum?"

Benar memang kata Yudha. Sebagian besar tulang-tulang itu segera jatuh dari atap ruangan ke lantai granit yang mereka pijaki saat ini. Jadi, Yudha dengan cepat menggunakan tas ranselnya sebagai payung darurat, untuk melindung kepala mereka berdua.