Kapitel 155: 155. (7) Perasaan dongkol di hati (1) Kak Arta ?

"Gue datang karena gue ingin mengatakan terimakasih," ucap Rio begitu dia bisa datang ke kantor utama milik keluarga Bastian dengan tidak membawa apapun.

Surat kontrak kerja sama, beberpaa bingkisan agau apapun. Keduanya sudah bersahabat baik, Bastian yang mendengarnya hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.

"Lo mendengar apa yang Casa ceritakan bukan?" tanya balik Rio begitu membuat Bastian terkekeh. "Sorry merepotkan lo Bas," ucap Rio yang sepertunya benar-benar paham dan tahu siapakah dirinya.

Yang selalu merepotkan orang lain, menutupi sesuatu untuk sesuatu, berlagak baik-baik saja dan lebih buruknya lagi.

Tania benar-benar berhasil membuat Rio menyadari kesalahannya dan untuk kali pertamanya seorang Rio tidak bisa mempertanggung jawabkan kesalahannya sendiri.

Semenjak Rio bermain dengan Iqbal, semenjak keduanya mulai bersahabat baik, sejak keduanya benar-benar sangat berbuat baik satu sama lain.