Aldero semakin tak bisa bernafas, sedikit lagi ia mencapai batasnya. Seketika hawa di sekitar Aldero berubah mengerikan, dingin dan penuh akan haus darah.
"Bodoh, belum saatnya kau melakukan itu!" Tegas Bam yang baru saja datang dan menendang Paxton dengan cepat sehingga Aldero terlepas dari cengkeraman nya.
"Kau bahkan juga berkhianat ya?" Kata Paxton dengan nada dinginnya, tatapannya terlihat penuh kecewa.
"Rencana bodohmu itu sangatlah bodoh." Ejek Bam pada Paxton.
Bam menarik kerah baju Aldero yang masih lemas terduduk dan membawanya kabur dari Paxton.
Paxton hendak mengejar tapi dirinya diberhentikan oleh hawa dingin nan mengerikan yang lagi-lagi menyerangnya. Itu membantu Bam dan Aldero berhasil kabur dari pandangan Paxton.
Bam menemui nenek Helta bersama Aldero.
"Kenapa dia?" Tanya Aldero dengan nada khawatir yang ia tujukan pada Stacey.
"Tidak masalah, dia hanya beristirahat saja." Jawab nenek Helta sembari melihat ke arah Stacey yang tertidur dalam duduknya.
— Bald kommt ein neues Kapitel — Schreiben Sie eine Rezension