"Apakah kalian layak?"
Tiga kata itu membuat suasana yang awalnya santai dan agak membosankan langsung berubah ke suasana yang serius dan panas.
Pedang di Atas Batu, Caliburn.
Meski ada yang mengatakan bahwa Caliburn dan Excalibur adalah pedang yang sama, tapi karena "Merlin" menyatakan bahwa itu berbeda, artinya....
Caliburn, memang terpisah dari Excalibur!
"Tuan Merlin, bisakah saya mengatakan alasan Anda membawa kami kesini, adalah untuk mencari pewaris?" Celistia menyipitkan matanya dan bertanya dengan nada rendah.
Yuuki akhirnya mengembalikan senyuman bebasnya dan mengangkat bahunya nakal, "Pewaris atau apalah, itu sudah tidak ada hubungannya denganku."
"Aku sangat menyukai manusia, tetapi jika menyangkut masing-masing dari mereka secara individu, aku relatif, ehh...ya, ya, ya! Baiklah, aku tiba-tiba merasa bahwa beberapa hal lebih baik tidak diungkapkan! ~~"
"...."
- Orang ini memang mencurigakan, terutama senyumannya itu.
Pemikiran semua orang seperti ini, lagipula kesan Merlin memang agak kurang ajar.
Dibenak Artoria sediri, Merlin di depannya terlihat agak kontradiktif....dia di sisi awal seperti angin yang bertiup di padang rumput.
Di hadapannya, siapa pun pada akhirnya akan melepaskan ketegangan dari pundak mereka... dengan kata lain, orang yang benar-benar menyegarkan.
Namun, karena tampaknya kurang serius dalam hal keseriusan, dan bersama dengan kurangnya rasa tanggung jawab, Artoria melihat bahwa Merlin mungkin juga muncul sebagai penipu yang teduh.
Terlihat seperti...ya, seperti seorang ahli retorika yang memandang sesuatu secara objektif dan menerima kekejaman dunia manusia, mengubahnya menjadi sesuatu yang cerah, dan mungkin dia bisa saja mengatakan hal-hal seperti: " Tapi, kalau tidak, itu tidak akan menyenangkan, kan?"
Secara keseluruhan, dia merenungkan kepribadian ini. Bukankah itu mirip.....dengan Yuuki?
Artoria merasa pikirannya kacau pada saat ini, dan ketika dia mengangkat kepalanya, apa yang dia lihat adalah senyuman segar dan cerah dari Merlin, tapi itu membuatnya tidak nyaman.
"Ada apa?"
"Hmm~ Tidak ada kok. Baiklah, baiklah. Waktunya untuk pemilihan dimulai, Artoria, jaga pikiran berserakanmu itu untuk nanti, aiya... meskipun namamu sama dengannya, tapi milikku lebih imut~"
"Apakah kau....membaca pikiranku ?!" Artoria mengerutkan keningnya tidak senang.
"Tidak, Tidak. Bagaimana bisa, aku, Merlin yang bermartabat melakukan hal seperti itu ?!"
Merlin menyebarkan tangan kirinya kesamping dan berkata, "Aku memiliki Kewaskitaan yang bisa melihat semuanya di hari itu, detik itu dengan jelas dan sempurna. Artoria, aku sudah tahu masalahmu, jika kau butuh saran, tinggallah disini dulu denganku nanti."
Leah: "Artinya kau mesum."
"Hai....??????" Yuuki bingung, kenapa dia tiba-tiba disebut mesum?
Leah sendiri menunjuk Yuuki dan berkata, "Kau mengatakan memiliki Kewaskitaan yang bisa melihat apapun di Dunia ini, tapi hanya berkisar pada "Masa Kini". Bukankah itu artinya kau bisa mengintip pemandian wanita kapan saja dimana saja? Kalau bukan mesum, apa lagi ?!"
"Ughh....."
Yuuki memegang dahinya lelah, dia tersenyum pahit dan melambaikan tangannya: "Lupakan saja, sekarang cepat coba tarik pedang ini."
"Humph! Minggir, biarkan aku duluan!"
Mordred dengan bangganya maju, mengangkat dadanya yang tandus, menempatkan satu tangannya ke gagang pedang, menariknya dan....
"Hnnggg...Aneh, kalau begitu dua tangan, Nghhhhhaaaaaaanhhh–.....Gah, sangat sulit. Huff, ngghhhhhhhhhh !!!!!–– Hah, Hah, hah...."
Mordred kesulitan mencabut pedang, dan Yuuki yang melihat ini hanya bisa menundukkan kepalanya sedikit untuk menyembunyikan sudut senyumannya.
Lagipula pedang itu sudah dia beri sebuah "command", dimana bagi dia yang tidak dia akui, beratnya sama dengan mengangkat Bumi itu sendiri.
- Hai, Graviton temuan Einstein sangat mudah digunakan~
"Minggir Mordred, giliranku!" kata Leah setelah mendorong Mordred.
Hasilnya sama saja, gagal total!
Kedua gadis itu sudah duduk di atas rumput dan kelelahan, sementara Mash dan Celistia saat ini sedang mencobanya.
Mash: "Ummm, ini sangat berat....Mage Merlin, apakah ini benar-benar bisa diangkat manusia?"
Celistia: "Meski agak kasar, tapi Tuan Merlin, kau tidak menaruh mantra di pedang kan?"
Dalam legenda, ada yang mengatakan bahwa Caliburn sendiri adalah trik yang dilakukan Merlin dan Raja Uther untuk memberikan kesaksian bahwa Arthur adalah putra dalam ramalan yang akan membebaskan Camelot.
Artinya, apa yang disebut Mencabut Pedang Di Atas Batu hanyalah sebuah panggung yang dibuat oleh kedua rubah tua itu untuk memberikan kilau pada Raja Arthur dalam ramalan....
Yuuki menepuk dadanya dan berkata, "Aku Merlin dengan ini bersumpah, bahwa tidak ada mantra apapun pada pedang itu. Hanya mereka yang pantas, yang bisa mencabutnya!"
Vasco Strada yang mendengar sumpah ini juga mencoba mencabutnya, tapi bahkan dengan otot-ototnya yang membengkak, dia hanya bisa meretakkan daerah sekitar, tapi pedang tidak bergeming!
"Ewald, giliranmu!" bujuk Vasco Strada setelah tahu bahwa dia gagal.
Ewald mencobanya sebentar, dan menyerah.
Meski menyesal, tapi dia paham bahwa pedang itu menolaknya.
Pedang yang bagus, memilih penggunanya sendiri, itu yang sering dipercaya para pendekar pedang.
Yuuki yang melihat hasilnya masih mempertahankan senyumnya: "Caliburn hanya memilih mereka yang adil, berdedikasi, dan memegang sumpah secara serius."
Mendengar ini, semua mata tertuju pada Artoria, dan mereka merasa bahwa Artoria pasti mampu untuk menariknya!
Pemegang Kursi Raja Arthur, orang yang memegang panji ksatria dengan sangat tinggi, dan dikatakan sebagai inkarnasi Raja Arthur sendiri...
Apakah itu mungkin untuk mencabutnya?
"Lakukan, Hahaue! Cabut pedang bodoh ini dan tunjukkan pada orang tua keras kepala di Parlemen Britannia!" teriak Mordred menyemangati Ibunya.
Artoria menarik nafas dalam-dalam, menatap Caliburn yang cantik di depannya, dan mengulurkan tangannya.
Di mata Yuuki, dia melebarkan sedikit pupilnya ketika melihat bahwa Caliburn bereaksi.
- Apakah itu mengakuinya....
Artoria merasakannya, suatu bentuk keintiman dari cengkraman tangannya disana, dan ketika dia akan menariknya, dia mengingat hal yang dikatakan Merlin.
Merlin: [Caliburn hanya memilih mereka yang adil, berdedikasi, dan memegang sumpah secara serius]
Pegangan di Caliburn dipererat, dan terlihat kalau Caliburn mulai ditarik naik perlahan di mata banyak orang yang berbinar.
[Kau tidak mengerti hati manusia!]
Sringg–
"Ugh..." Artoria mengeluarkan erangan sakit ketika merasakan bahwa Caliburn menjadi berat dan masuk kembali kedalam batu!
[Kau hanyalah orang yang memerlukan alasan untuk menyelamatkan seseorang!]
Sringg–
Beratnya semakin membuat Artoria kesulitan, dan urat nadi di tangannya muncul keluar karena ini!
Tapi ingatan dari muridnya yang memarahinya di Istana tiga hari lalu terdengar lagi: [Kau hanyalah seseorang yang berpura-pura menjadi pahlawan !!!]
Bam!
"...."
Caliburn yang awalnya sudah setengah tertarik, kembali ke posisi awal, dan bahkan sedikit tertanam lebih dalam dibanding sebelumnya!
"Bagaimana ini bisa terjadi ?!"
"Merlin brengek, kau pasti berulah kan ?!"
"Ahh, are....aneh, padahal aku sudah mempersiapkan kembang api tahu?"
Yuuki yang didorong ke rumput oleh Mordred dan kerahnya dinaik-turunkan dengan keras hanya bisa bingung dan mengatakan omong kosong.
Leah menendang kaki Yuuki sebagai bentuk pelampiasan, Mash terlihat berseru "Tidak mungkin, hampir..." dengan rendah, sementara Celistia menatap Artoria dengan ragu.
Artoria mundur dengan rasa tidak nyaman di hatinya.
Sementara Arthur dibawah tatapan tajam semuanya berjalan maju dan memegang Caliburn dengan satu tangan.
"Pedang yang bagus memilih tuannya sendiri, tapi Tuan juga pilih-pilih tentang pedangnya. Ikuti aku, dan aku akan menggunakanmu dengan sebaik-baiknya."
Slash–
Arthur dengan senyuman di sudut mulutnya berkata: "Sepertinya kau membuat keputusan yang benar, Caliburn."
Memegang pedang dua tangan yang indah di tangan kanannya, Arthur mengangkat Caliburn yang dia tarik dengan begitu mudahnya!
Bahkan Yuuki terkejut dengan itu, perintah yang dia tetapkan pada Caliburn tidak seperti yang ada di Rhongomyniad (Rhongomyniad menyatu dengan Bubble Universe di tubuh Durandal)
Tapi tetap saja, itu adalah perintah kompleks dimana Caliburn akan sangat pilih-pilih....
Siapa sangka, Arthur....
Semuanya terkejut dengan perkembangan yang terlalu cepat ini, tapi hanya ada Artoria dibelakang yang mengepalkan kedua tangannya erat ketika memikirkan ini semua.
- Apakah yang aku katakan kepada Yuuki sebelum, pada dasarnya salah...Haha, bahkan Caliburn tidak memilihku.....
- Aku memang tidak mengerti Hati Manusia.