Anya menangis di pelukan Aiden. Air matanya terus mengalir satu demi satu, membasahi piyama Aiden. Ia tidak bisa melupakan mimpi buruk yang menghantui tidurnya.
Mimpi itu terasa begitu nyata hingga membuatnya berkeringat. Bajunya terasa sedikit basah, namun ia tidak berani bergerak. Ia tidak berani turun dari tempat tidurnya dan menjauh dari Aiden. Ia membutuhkan Aiden …
"Itu hanya mimpi. Tidak apa-apa …" Aiden memeluk tubuh Anya sambil membelai rambutnya dengan lembut. Ia membelai rambut Anya, mengelus punggungnya dan membisikkan kata-kata untuk menenangkan Anya.
Terima kasih para pembaca.
Mulai tanggal 1 September saya sudah bisa upload 2 sampai 3 chapter sehari,mohon dukungan nya yah.
Karena chapter akan terkunci beberapa hari lagi,dan mohon dukungan agar saya bisa 100% bekerja sebagai penulis,karena tanpa dukungan kalian saya tidak akan bisa seperti sekarang ini.
Bagi teman-teman yang bingung untuk membeli koin,bisa mendapat an informasi nya di bawah ini.
Link : https://drive.google.com/drive/folders/1vDFl9IXG29RR3VOoj_x_bBc8ZbZ4LrKf
Happy Reading and Love you all