Kapitel 382: Dia Sekarat

Sementara di bagian negara lain, saat ini seorang pria sedang merokok duduk di balkon. Pikirannya menerawang jauh dengan tatapan fokus pada layar ponsel.

Dia merindukan gadis yang tersenyum ceria saat foto bersamanya, gadis yang ingin memulai segalanya namun sekarang mengabaikannya lebih dari biasa.

Ya, pria itu Dhika. Hatinya sangat kacau sekarang, dia nggak bosan menghubungi Cia walau satupun tidak ada tanggapan. Dia merindukan gadisnya, sangat tindu. Namun pekerjaan yang menumpuk membuatnya tidak bisa terbang kembali ke Indonesia.

Cia benar-benar marah dan sakit hati, itulah yang dia simpulkan. Kembali berpikir tentang apa yang mereka bicarakan dulu membuatnya menarik napas bekali-kali.

Menurutnya apa yang dia ucapkan tidaklah salah, dia ingin Cia tau apa yang dia inginkan dan rasakan. Tapi, dia lupa kalau mereka saat ini menjalin hubungan jarak jauh yang bisa menimbulkan kesalah pahaman.