Kapitel 208: Kabur

Satu jam kemudian, raja buaya lahar menjerit untuk yang terakhir kalinya sebelum terdiam.

Lalu, Bai Ning Bing dan Fang Yuan mendengar suara pegar Agung Xuan Yuan mematuk makanannya.

Namun, nafsu makan burung pegar begitu besar, dan seekor raja buaya lahar tidak bisa memuaskan rasa laparnya.

Malam ini, Fang Yuan dan Bai Ning Bing tidak tidur.

Usai jeritan sang raja buaya, mereka mendengar teriakan kera putih, pekikan katak Poison Swallowing, dan kepakan para lebah. Hal yang terpenting, terdengar sahutan nyaring milik pegar Agung Xuan Yuan.

Ketika malam menjelang, sang pegar terbang di angkasa sembari melukiskan pelangi sebagai jejaknya.

Setelah melihat jejak pelangi tersebut lenyap, Fang Yuan dan Bai Ning Bing akhirnya berani keluar dari gua.

Keduanya kembali mendatangi lembah.

Sebagian lembah telah hancur lebur. Raja buaya lahar tewas di tanah dalam posisi terlentang.