"Ayolah Hendar. Aku bukan orang yang seperti itu. Tidak mungkin aku ini tidan romantis. Ya, 'kan?"
Merayu, menggoda. Baby terus meyakinkan Hendar bahwa dia adalah orang yang romantis, dan bukan wanita yang kasar.
"Ya, sedikit romantis, tetapi lebih dikatakan wanita yang kasar."
Sebaliknya balasan Hendar adalah mengejek Baby. Tentu pertengkaran kecil ini terus berlanjut.
Baby terus membela dirinya, sedangkan Hendar tidak mau mempercayainya.
****
Baby dan Hendar turun bersama ke lantai bawah. Baby menggandeng tangan Hendar dan membuat pemandangan yang lankang sekali.
"Selamat pagi semuanya."
Hendar menyapa Ibu dan Ibu mertuanya.
"Selamat pagi juga sayang. Apa kamu sudah siap untuk pergi ke kantor?" tanya Ibunya.
"Ya, Mama."
"Syukurlah. Semoga semuanya berjalan lancar kembali. Mama masih saja mencemaskan dirimu dan keluarga kita," ungkapnya gelisah.