"Karena kau, aku melupakan Alea," kata Noey sambil menunjuk ke arah Awan. "Kenapa kau datang ke sini? Kenapa kau menyewa tempat tinggal di tempatku, kenapa kau datang kemari," pria itu menaikkan nada bicaranya, membuat orang-orang yang ada di sana melihat ke arahnya.
"Hentikan dia... Phalli (cepat),"
"Stop!" kata Noey. "Aku tidak mabuk," kata Noey, dia tidak ingin apa yang ingin dia katakan di hentikan oleh mereka.
"Kau... Kenapa memasang wajah seperti itu? Huh? Wajahmu membuatku jengkel, selalu memasang wajah seperti itu, kenapa kau tidak menganti wajahmu saja,"
"Hoel,"
"Daebak,"
"Dia benar-benar mabuk, sampai berbicara seperti itu pada Prof. Awan,"
"Benar. Aku tidak tahu, apa yang akan terjadi jika dia bangun nanti,"
Awan hanya mengepalkan tangannya sambil memejamkan matanya.
"Kenapa kau memasang wajah yang menyedihkan, dan menunjukkannya padaku," kata Noey lagi.
"Aku tidak minta kau mengasihaniku," kata Awan.