Setelah duduk, Pak Din berkata, "Nak Ren, Bapak rasanya tak enak hati selalu memakai mobil Nak Ren. Bagaimana jika Bapak kembalikan saja pada Nak Ren?"
Kedua alis tebal Ren terangkat meski tidak tinggi-tinggi dan dia menyahut, "Kenapa begitu, Pak?"
"Yah, karena sepertinya malah tidak berguna di Bapak. Nak Ren sudah lebih banyak memakai motor untuk pergi ke mana-mana, apalagi Bapak cuma di klinik saja, tidak mengantar dan menjemput Nak Ren." Pak Din menjabarkan apa yang ada di benaknya.
Ren sedikit terkejut dengan penuturan Pak Din padanya ini. Biasanya orang akan merasa beruntung jika dipegangi mobil dan bahkan mobil itu boleh menginap berhari-hari di rumahnya.
Tapi, Pak Din justru jengah karena tidak memiliki fungsi penuh atas mobil itu. Beliau tidak menyalahgunakan mobil itu untuk kepentingannya sendiri.
Bukankah orang seperti Pak Din ini termasuk langka di dunia? Ren semakin mengagumi karakter Pak Din.