Kapitel 188: Keserakahan

Ada suatu kesamaan namun perbedaan yang besar pada intensitas pandangan mata Arthur dan Regan. Evelyn bertanya-tanya sejenak saat ia melihat Arthur.

Mata Arthur membuatnya merasa takut. Mata itu membuatnya ingin lari jauh darinya. Mata itu membuatnya merasa tercekik sehingga ia sulit bernapas.

Di sisi lain, ketika Regan menatapnya dengan intensitas yang sama, Evelyn menemukan dirinya tenggelam dalam intensitas itu. Ia selalu kehilangan napas tetapi ia tidak ingin memalingkan pandangan. Ia merasa seolah-olah ia adalah yang paling berharga bagi pemilik mata tersebut... apapun mungkin kebenarannya.

Namun mereka seperti balsam yang menenangkan atas penderitaan masa lalunya.

Evelyn sadar dari trance-nya ketika Regan menggenggam lengannya dengan lembut yang sedang ia pegang. Ia segera menoleh dari Regan.

Sekali lagi, semacam sakit kepala terbentuk tiba-tiba begitu ia menoleh darinya tetapi untungnya, itu hanya sesaat.

"Apakah kamu baik-baik saja?"