Kapitel 42: BAB 41 - Ciuman Pertama

Terpaksa Diah harus menginap di rumah Rifan lagi karena tiba-tiba turun hujan dengan deras, sejujurnya dia mulai ketakutan dengannya karena bisa menebak apa yang akan terjadi. Ia semakin takut jika Rifan melakukan sesuatu padanya.

"Hei apa maksud dengan tatapanmu?" Entah mengapa Rifan selalu merasa bahwa di mata Diah ia adalah orang jahat yang akan melakukan tindak asusila padanya. Walaupun dia suka memukul orang dan tidak akan membedakan perempuan juga, ia tidak akan pernah melakukan sesuatu yang buruk kepada Diah.

Hmmm… kecuali jika Diah menggodanya dulu.

Diah meletakan tasnya di atas sofa dan duduk dengan memeluk kakinya, ia terus menghela nafas saat mendengar hujan yang semakin deras dan pastinya akan lama berakhir. Ia benar-benar tidak ingin menginap di rumah Rifan lagi karena ia merasa tidak nyaman. Meskipun desain rumahnya mirip dengan rumah impiannya tetapi Diah merasa canggung jika harus tinggal satu atap dengan Rifan.